Mohon tunggu...
Irvando Damanik
Irvando Damanik Mohon Tunggu... Administrasi - Mari hidup Cerdas di era Industry 4.0

mari berbagi sekalipun hanya dari pikiran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Si Raja Jalanan Itu Bernama "Angkot"

13 Maret 2018   11:00 Diperbarui: 13 Maret 2018   14:26 1080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raja jalanan mungkin istilah yang pantas disematkan kepada jenis transportasi dengan 4 roda dan umumnya memiliki nomor sesuai tujuannya ini. Namanya saja raja jalanan, pasti mempunyai perlakuan yang lebih diantara kendaraan lainnya. Menguasai seluruh badan jalan sudah merupakan hal biasa bagi angkot itu sendiri. Ya,,. Itulah fakta yang bisa kita saksikan saat ini dimana keberadaan angkot mulai tidak terkendali mulai dari jumlahnya yang semakin menjamur  namun berbagai dampak negative yang diakibatkan oleh keberadaan angkot itu sendiri.

Angkot merupakan singkatan dari angkutan kota adalah alat transportasi umum yang digunakan untuk mengangkut penumpang untuk jarak yang relatif dekat dan jumlah penumpangnya pun terbatas. Pada dasarnya angkot tidak ada dijual sesuai dengan bentuk seperti sudah umum kita lihat dimanapun. Angkot merupakan kendaraan yang mengalami proses modifikasi sedemikian rupa sehingga siap untuk digunakan untuk mengangkut penumpang umum. Walaupun sepintas angkot terlihat sama, tetapi bila kita mengamati lebih detail mereka memiliki perbedadan satu sama lain tergantung ciri khas daerah masing-masing.

Untuk pengenalan angkot cukup demikian saja, karena yang kemudian lebih menarik untuk diperbicangkan akhir-akhir ini adalah seberapa besar manfaat yang diberikan dibanding dampak yang dihasilkan oleh kendaraan roda empat ini.

Jika melihat fungsinya sendiri maka sampai saat ini angkot masihlah sangat dibutuhkan oleh banyak penumpang khususnya yang tidak memiliki kendaraan untuk digunakan pada berbagai macam tujuan. Contoh yang masih sering kita saksikan adalah penggunaan angkot sebagai transportasi anak sekolah, digunakan anak TK untuk visit tour atau ke taman rekreasi, digunakan oleh RT/RW untuk acara ibu-ibu menghadiri pengajian dan lain sebagainya. 

Pilihan untuk menggunakan angkot pasti tetap ada mengingat moda transportasi ini memberikan harga yang jauh lebih murah serta mudah dijangkau dibandingkan dengan menyewa dari biro perjalanan resmi atau rental lainnya. Sehingga sampai saat ini tidak dapat kita pungkiri peran yang masih sangat vital dari angkot khususnya di daerah perkotaan.

Namun disisi lain mari melihat apa dampak yang ditimbulkan oleh keberadaan angkot tersebut. Kemacetan, kesemrawutan, ugal-ugalan dan masih banyak lagi aksi yang dipertontonkan oleh angkota ini di jalan raya. Hal-hal semacam inilah yang sering sekali menjadikan keberadaan angkot mengundang pro dan kontra dikalangan masyarakat maupun dinas perhubungan sebagai eksekutif yang mengurusinya. 

Keberadaan angkot memang menyebabkan kondisi jalan saat ini sangat macet dan semerawut, mereka berhenti dimana saja sesuka hati bahkan menaikkan dan menurunkan penumpang sesukanya. Kondisi ini sangatlah merugikan untuk sesama pengguna jalan khususnya pada jam-jam sibuk (berangkat sekolah dan bekerja serta saat sore sepulang sekolah dan bekerja). Sehingga kemacetan yang diakibatkan oleh kendaraan yang kurang peduli terhadap kondisi umum menjadi pemandangan yang sudah biasa khsusnya pada jam-jam sibuk.

www.rmoljakarta.com
www.rmoljakarta.com
Hal ini tentunya diperparah oleh kondisi pengemudi angkot tersebut yang sama sekali tidak peduli dengan etika berkendara termasuk teguran dari pengguna jalan yang lain, bahkan sering kali menyalahkan balik pengguna jalan yang menegur. Ketika anda membunyikan klakson agar mereka segera bergerak maju saat menunggu penumpang di bahu jalan, banyak diantara mereka tidak mau menghiraukan teguran yang anda berikan bahkan aparat sekalipun terkadang kewalahan untuk mengatasi kondisi ini. 

Hal ini diakibatkan salah satunya karena tingkat pendidikan para pengemudi angkot juga secara umum masih relatif sangat rendah dan rata-rata hanya lulus SMP dan SD. Selain itu mereka juga jarang mendapatkan semacam penyuluhan-penyuluhan dan seminar bagaimana berkendara yang baik di jalan raya, apa saja hal-hal dasar yang harus diketahui secara mendasar termasuk aturan-aturan yang ditetapkan oleh pihak yang berwajib. 

Untuk urusan kedisiplinan tentang administrasi dan penggunaan perangkat keselamatan juga, para pengemudi angkot sangatlah rendah. Banyak di antara mereka yang tidak memiliki surat ijin mengemudi (SIM), beberapa diantaranya juga tidak membawa surat-surat kendaraan saat membawa penumpang dan jarang di antara mereka menggunakan sabuk keamanan saat berkendara. Luar biasa memang jika melihat kondisi angkot dan pengemudinya saat ini.

Melihat gambaran tersebut maka sangat wajar apabila kemudian banyak penumpang yang pada akhirnya mulai beralih kepada moda transportasi lain, apalagi saat ini sudah hadir kendaraan berbasis online di hampir seluruh pelosok negeri ini. Banyak sekali hal positif yang ditawarkan mulai dari kemudahan diakses, kendaraan yang bisa dipilih, kebersihan kendaraan, fleksibilitas kendaraan, kondisi kendaraan yang masih baru dan terawatt, dan harga yang diberikan sesuai dengan jarak antar penumpang dari asal ke tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun