Mohon tunggu...
irvan aryandi
irvan aryandi Mohon Tunggu... Administrasi - mahasiswa

Mahasiswa Fisip Di UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sejarah Robo-robo di Desa Sungai Kakap dan Tradisi Masyarakat Setempat

5 Desember 2019   02:03 Diperbarui: 5 Desember 2019   02:17 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkaitan dengan sejarah Desa Sungai Kakap yang memiliki bermacam-macam suku dari melayu, bugis dan etnis tiong hoa, beragam pula ritual keagamaan dan adat istiadat juga melekat pada diri mereka dan dibawa ketempat dimana mereka tinggal. 

Namun yang lebih banyak kita dengar dan di selenggarakan adalah ritual "robo-robo" ini lebih menonjol di desa Sungai Kakap, ini di karenakan penyelenggaraan diadakan secara besar-besaran, tidak semua tempat bahkan di Kalimantan Barat ini hanya dua tempat yang terkenal dari dahulu, yaitu Kuala Mempawah dan Kuala Kakap. 

Robo-robo berasal dari nama Hari yaitu Rabu (Rabu berasal dari bahasa Arab yaitu Ar-bia'/Raba'a) dan diselenggarakan pada hari Rabu minggu terakhir dalam sapar (Bulan dalam kalender Arab). 

Sejarah ritual Robo-robo ini bermula dari cerita turun temurun dan sudah menjadi keyakinan terutama umat islam, bahwa pada bulan safar dan hari Rabu itulah, dimana para Nabi mendapat musibah atau ujian dari Allah SWT yang berkaitan dengan laut/air. Contohnya: Nabi yunus ditelan ikan, Nabi musa membawa umatnya menyebrang lautan dll. 

Selain itu bulan safar juga banyak peristiwa yang terjadi yang berkaitan dengan islam dan perkembangannya. Pada dasarnya Tradisi dan penyelenggaraan seperti Robo-robo juga dilaksanakan di tempat lain namun dengan nama yang berbeda-beda. 

Di sini saya akan bahas sebelum muncul sebutan "Robo-robo"  Yaitu asal mula tolak bala bulan safar. berawal dari sholat idifa'il Bala, merupakan sholat sunnah hajat yang dikerjakan pada malam atau hari Rabu akhir bulan safar yang teringat bahwa bulan safar adalah bulan yang penuh dengan kesialan dan malapetaka, dan hari Rabu pekan keempat merupakan hari yang paling na'as pada bulan itu.

Sebelum ritual Robo-robo ini dilaksanakan dikuala kakap (pada tahun 1978), pada dahulunya Ritual Robo-robo ini dilaksanakan masyarakat di laut tepatnya di Pulau Taik Minyak dengan menggunakan sampan untuk pergi ke tempat ritual tersebut pada jaman dahulu. 

Setelah selesai ritual Robo-robo (selesai membaca doa selamat) masyarakat yang hadir langsung meceburkan diri ke sungai untuk mandi-mandi. 

Ketika Robo-robo masih dilaksanakan di laut para sultan pontianak pernah datang beserta rombongan kerajaan ikut menghadiri juga, bahkan kehadiran para Raja, pada setiap di selenggarakannya Robo-robo ini berlanjut hingga sekarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun