Namun soal rasa, lidah tak bisa bohong. Masakan di Gewart agak sedikit istimewa di banding warteg lain. Masakannya selalu tersaji hangat, karena memang baru dimasak. Para pegawai Gewart saya lihat tak henti masak di dapur mereka hingga sore.
Di banding, Warteg Warmo yang juga popular di Jakarta, saya lebih memilih Gewart. Untuk soal rasa, Warteg Warmo dan Gewart Dago tak terlalu jauh. Tapi soal harga, Gewart jauh lebih murah. Seperti sore tadi, saya hanya membayar Rp 11.000. Harga segitu itu, sudah termasuk dengan minum es teh.
Bagi pecinta makanan rumahan yang murah, Gewart Dago bisa jadi pilihan. Salam hangat nasi warteg... :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H