Mohon tunggu...
Irfan Abu Musa
Irfan Abu Musa Mohon Tunggu... Guru - Ayah seorang anak adopsi dan pengasuh rumah tahfidz

Agen pulsa dahulu, pernah jadi jurnalis, sekarang jadi agen perubahan mengasuh rumah tahfidz. Menyukai internet marketing, copy writing, dan kopi hitam.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Belajar Kesederhanaan di Pesantren Kesuren

28 Februari 2015   06:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:23 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saat saya ajak ke sini, kami pun ngobrol sebentar. Dia kemudian berbaring di pondokan, dan langsung tertidur lelap,” ujar Agus berseloroh.

Kehidupan sederhana ala Kesuren itu memang merujuk pada kehidupan kaum sufi (wara' dan zuhud). Di era sekarang, kita bisa menjumpai laku sederhana itu seperti yang dilakukan bekas Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad dan Presiden Uruguay Jose Mujica.

Saat masih menjadi presiden, Ahmadinejad kerap ditemui mengenakan pakaian apa adanya seperti rakyat kebanyakan. Bahkan setelah tidak lagi menjabat presiden, Ahmadinejad kembali menggunakan bus untuk berangkat mengajar ke kampus.

[caption id="attachment_370825" align="aligncenter" width="300" caption="Seorang santri cilik tengah menunggu azan ashar di pintu kobong. (Foto: Irvan AF)."]

14250537111037490598
14250537111037490598
[/caption]

Kehidupan Jose Mujica di Uruguay juga sungguh luar biasa. Meski dia presiden, dia memilih tinggal di rumahnya yang sederhana, mengendarai mobil VW kodok, dan bertani. Sebagai presiden, dia memiliki gaji 20 ribu dollar, namun 80 persennya dia sumbangkan. Sehingga dia akan seperti penduduk Uruguay kebanyakan.

Di negeri kita, sudah lama rakyat merindukan pemimpin sederhana seperti itu. Sehingga ketika, ada orang yang memperlihatkan dirinya sangat sederhana dan mau dekat dengan rakyat dengan blusukan, kita pun memilihnya menjadi presiden.

Pada taraf ini, kita hanya senang pada orang yang melakukan gaya hidup sederhana, sehingga memilihnya. Namun sayangnya kadang kita lupa, apakah kita sudah berbuat hal serupa.

Catatan ini dimuat di Harian Nasional, Jumat (27/2). http://issuu.com/hariannasion…/docs/27februari2015/c/su88ozk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun