* Â Â Â Masyarakat menjadi malas belajar berkomunikasi di dunia nyata. Tingkat pemahaman bahasa pun menjadi terganggu. Jika anak terlalu banyak berkomunikasi di dunia maya, maka pengetahuan tentang seluk beluk berkomunikasi di kehidupan nyata, seperti bahas tubuh dan nada suara, menjadi berkurang.
* Â Â Â Bagi anak dan remaja, tidak ada aturan ejaan dan tata bahasa di jejaring social. Hal ini akan membuat mereka semakin sulit membedakan anatara berkomunikasi di situs jejaring sosial dan dunia nyata.
Ada suatu contoh kasus dari penggunaan sosial mediaÂ
Kasus Rusyda Nabila
Kasus ini terjadi di Bukit Tinggi pada 20 Maret 2013 lalu. Seorang siswi Pondok Pesantren bernama Rusyda Nabila (16 tahun) dibunuh oleh sopir angkot yang bernama Wisnu Sadewa (31 tahun). Menurut pengakuan pelaku, korban mengenal tersangka melalui akun di jejaring sosial Wisnu menggunakan nama palsu dengan nama Rani Nurdianti dengan foto profil wanita berkerudung.Â
Wisnu berhasil membujuk korban melalui sebuah akun dan bertemu langsung. Namun tersangka mengingkari janji dan menyuruh korban untuk naik ojek ke Pakan Sinayan. Kemauan itu dituruti oleh korban dan sesampai Pakan Sinayan, tersangka mengaku bahwa dia adalah kakak dari Rani Nurdiyanti yang diminta untuk menjemputnya.Â
Sesampai di rumah, tersangka langsung membunuh korban dengan menusuk lehernya dengan pisau tajam. Setelah dibunuh, korban dikubur di area persawahan. Karena tidak puas karena hanya mendapat uang Rp. 3.000 dan satu unit hp tua, tersangka meminta tebusan kepada orang tua korban melalui hp korban sebesar 10 juta, namun keluarga menawar tebusan menjadi 5 juta dan sepakat. Tapi tersangka tidak menepati janjinya.
Tak bisa dipungkiri lagi, kini media sosial terutama instagram sudah menjadi faktor penting interaksi antar manusia. Khususnya kaum remaja. Namun dengan adanya media sosial ini, menjadikan seseorang terlalu terbuka akan dirinya di hadapan orang lain atau pun dengan orang yang belum dikenalnya, khususnya para kaum remaja. Di tambah lagi dengan munculnya smartphone yang menyediakan kebebasan ber-social media dan provider yang menyediakan murahnya layanan social media
Media sosial adalah salah satu perkembangan teknologi yang memiliki andil besar dalam memberikan kemudahan bagi manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.Namun terkadang dari komunikasi di jejaring sosial ini dapat menjadi momok menakutkan bagi sebagian remaja. Penyalahgunaan Instagram itulah yang menjadikan hal tersebut bumerang dalam kehidupannya khususnya remaja.
Saya berharap setelah anda membaca dan menjelaskan artikel yang telah saya susun ini, anda mampu mengerti pengaruh-pengaruh media sosial terutama instagram, mampu menyeleksi media sosial yang seharusnya digunakan dengan yang seharusnya tidak digunakan, dan mampu membatasi diri akan penggunaan media social.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H