Mohon tunggu...
Khoirul Hisam
Khoirul Hisam Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

belajar bahasa baru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Daya Tarik BRICS bagi INDONESIA dalam Langkah Menuju Kemitraan Ekonomi Global yang Lebih Kuat

27 November 2024   15:48 Diperbarui: 27 November 2024   15:51 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1.Apa yang dimaksud dengan BRICS dan seberapa penting peranannya dalam perekonomian global?

BRICS awalnya lebih fokus di bidang investasi, tetapi kemudian berkembang menjadi sebuah blok yang berfokus pada politik global, dengan tujuan untuk memberi lebih banyak suara kepada negara-negara berkembang. Mereka melihat bahwa banyak keputusan penting di dunia sering kali ditentukan oleh negara-negara maju, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Barat. Negara-negara BRICS berusaha memperkuat kerjasama ekonomi antar negara, termasuk dengan meningkatkan perdagangan, investasi, dan pembangunan infrastruktur. Selain Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, kini BRICS juga kedatangan anggota baru seperti Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab, yang secara resmi bergabung pada Januari 2024.

2.Apa alasan Indonesia tertarik untuk bergabung dengan BRICS?

Menteri Luar Negeri menyebut Indonesia melihat prioritas BRICS selaras dengan program kerja Kabinet Merah Putih.

"Antara lain terkait ketahanan pangan dan energi, pemberantasan kemiskinan ataupun pemajuan sumber daya manusia," ujar Menlu Sugiono pada Jumat (25/10).

Menlu Sugiono juga menambahkan Indonesia ingin mengangkat kepentingan bersama negara-negara berkembang atau Global South melalui BRICS.

Tujuan Indonesia untuk bergabung ke BRICS dipandang sebagai upaya Presiden Prabowo Subianto untuk tidak menjadi ketergantungan dengan negara mana pun--- khususnya negara-negara maju alias Global North, menurut Musa Maliki dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta.

3.Apakah Indonesia akan tetap mempertahankan politik luar negeri "bebas aktif" jika bergabung dengan BRICS?

Indonesia bergabung ke BRICS "merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif". "Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum, ujar Menlu Sugiono.

Bergabungnya Indonesia dengan BRICS tidak bertentangan dengan politik bebas aktif. Dengan bergabungnya dengan BRICS adalah semangat independensi yang terdiri dari negara-negara Selatan untuk mengimbangi dominasi Barat atau hegemoni AS.

4.Bagaimana cara sebuah negara diterima menjadi anggota baru BRICS?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun