Jadi sudah seharusnya warga-warga muda PSHT meneladani sikap hidup sesepuh kita yang andap asor, ora seneng gawe susahe liyan, serta tidak adigang adigung adiguno. Karena sesungguhnya aneh jika kita bersikap sombong dan ugal-ugalan. Padahal sejak dikecer menjadi warga PSHT, sabuk mori (kain kafan) selalu membelit perut kita, tak pernah berhenti mengingatkan datangnya kematian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!