Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antonio Conte Bakal Kehilangan 15 Juta Pound Jika Dipecat Sekarang

24 Maret 2023   13:23 Diperbarui: 24 Maret 2023   13:42 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antonio Conte bukanlah sosok yang penyabar, penyayang, penuh kasih. Well, mungkin saja dia seperti itu, namun itu tak tampak ketika ia marah-marah kelar tim asuhannya, Tottenham Hotspur, hanya bisa main seri lawan penghuni zona relegasi, Southampton.

Pada laga Premier League yang digelar di Stadion St Mary's milik Soton (18 Maret 2023), Spurs sebenarnya sudah unggul 3-1 hingga menit ke-74. Namun, skor berubah menjadi 3-3 mulai menit ke-77 dan ditutup pada injury time.

Conte, pada jumpa pers kelar pertandingan, menyatakan bahwa para pemain Spurs sudah berada di zona nyaman dan tidak masalah jika mereka tampil seperti klub medioker. Begitulah kira-kira isi ucapan manajer asal Italia itu.

Kata-kata itu ditambah lagi dengan siapa pun manajernya, Spurs tak akan pernah bisa mendapat trofi jika para pemainnya berkelakuan seperti itu. Trofi paling mutakhir yang direbut Spurs adalah Piala Liga 2007-08. Ketika itu, Spurs dilatih oleh manajer asal Spanyol, Juande Ramos.

Setelah itu, Spurs ditangani oleh banyak manajer: Harry Redknapp, Andre Villas-Boas, Tim Sherwood, Mauricio Pochettino, Jose Mourinho, Ryan Mason (caretaker), Nuno Espirito Santo, dan Conte.

Agaknya, bersama Conte, Spurs juga akan nirgelar musim ini. Kita rekap sejenak semua turnamen yang diikuti Spurs musim ini.

  • Piala FA

Spurs sempat melaju hingga babak ke-5, namun mereka terhenti di babak itu setelah kalah 0-1 dari Sheffield United.

  • Piala Liga

Di turnamen ini, Spurs hanya main satu kali dan langsung rontok. Mereka kalah dari Nottingham Forest 0-2 pada babak ke-3.

  • Liga Champions

Spurs menjadi juara Grup D. Klub lain di grup itu adalah Eintracht Frankfurt, Sporting Lisbon, dan Marseille. Pada babak 16 Besar, Spurs harus bertemu AC Milan. Spurs kalah di kandang Milan 0-1 pada leg I dan tidak bisa membuat gol di Stadion Tottenham Hotspur pada leg II. Skor berakhir 0-0 dan Milan menang agregat 1-0.

  • Premier League

Mungkinkah Spurs bisa mengejar perolehan poin Arsenal? Rasanya kok sulit. Saat ini, Spurs punya 49 poin, berada di urutan ke-4. Arsenal telah mengumpulkan 61 poin.

Selain itu, kemungkinan Spurs digusur oleh Newcastle United sangat besar. Pasukan Eddie Howe itu ada di peringkat ke-5, dengan 47 poin, dan masih menyimpan dua laga tunda.

Jadi, apa yang dikatakan oleh Conte benar adanya. Spurs tak akan pernah mendapat trofi jika mindset para pemainnya tak diubah. Conte mengatakan ia hanya melihat 11 pemain dengan agenda masing-masing di lapangan, bukan sebuah tim.

Setelah Conte mengamuk, berbagai tanggapan pun berdatangan. Banyak yang memprediksi kalau Conte bakal dipecat saat jeda internasional yang berlangsung hingga akhir Maret. Sehingga, ketika Premier League bergulir lagi, Spurs sudah dikawal oleh manajer baru.

Ada juga yang mengatakan, seperti Gary Neville, eks pemain Manchester United yang sekarang menjadi komentator, bahwa sebaiknya Conte dipertahankan dan suruh dia melakukan tugasnya sebagai manajer.

Kalau Conte dipecat sebelum musim ini kelar, maka kemungkinan dia akan dapat pesangon sekitar 4 juta pound. Itu menurut The Telegraph. Koran Inggris itu juga menyatakan bahwa ada klausul khusus yang menyebutkan bahwa jika Conte bertahan 12 bulan lagi setelah kontrak awal kelar, maka ia akan mendapat tambahan 15 juta pound (hampir 280 miliar rupiah) dengan catatan pada akhir musim ini Spurs berada di empat besar dengan Conte masih menjadi manajer. Kontrak awal Conte adalah dua tahun. Musim ini adalah musim kedua.

Spurs bisa saja memecat Conte saat ini, membayar pesangon, dan kemudian menggajinya dengan gaji normal tiap bulan hingga akhir musim. Atau kedua pihak bisa berbicara, sehingga bisa dicapai kata sepakat agar Spurs hanya mengeluarkan dana yang lebih sedikit dari yang telah disepakati.

Lalu, akankah Conte mau memperpanjang kontrak satu tahun lagi setelah musim ini kelar? Agaknya tidak. Bahkan, tak akan mengherankan jika ia dipecat saat ini, dengan konsekuensi posisi Spurs di liga yang kemungkinan besar akan kehilangan satu tiket ke Liga Champions musim depan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun