Kedua pihak yang sangat ingin mendapatkan Manchester United, Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dan Sir Jim Ratcliffe, masih bersaing dengan seru. Keduanya telah bertemu dengan para eksekutif United dan menyebabkan perubahan pikiran, terutama di kubu Qatar yang dipimpin oleh Sheikh Jassim.
Pada 16 Maret 2023, delegasi yang diutus oleh Sheikh Jassim telah bertemu dengan para pembesar United. Mereka bertemu di Old Trafford, stadion milik United, dengan pasukan Qatar berangkat dari London menuju Manchester dengan naik kereta api.
Sheikh Jassim memang tidak hadir, namun dia mengutus orang-orangnya yang kompeten dalam hal keuangan, perbankan, properti, dan hukum. Tim itu dipercaya bisa mewakili Nine Two Foundation, yayasan yang dibentuk Sheikh Jassim untuk membeli United, dan melakukan nego. Menurut PA Sports, pasukan Sheikh Jassim berada di Old Trafford selama 10 jam, lebih lama ketimbang rencana semula.
Pada tawaran awal, tim Qatar berkeras hanya akan membayar 5 miliar pound, tidak lebih. Dan, mereka harus menerima kenyataan bahwa tawaran mereka ditolak. Namun, semua itu berubah setelah berkunjung langsung ke Old Trafford. Sheikh Jassim lantas berkonsultasi dengan para bankir dan penasihatnya, dan mereka siap untuk memberi penawaran kedua pada pekan ini.
Menurut Sky Sports, tawaran itu mendekati yang diminta oleh Keluarga Glazer, yaitu 6 miliar pound. Sheikh Jassim dan pasukannya telah memutuskan akan membayar lebih dari tawaran awal untuk The Red Devils. Alasannya, karena sejarah klub itu dan juga kesempatan unik untuk bisa mengambil alih Manchester United.
Sir Ratcliffe, salah satu orang terkaya di Inggris, juga tak mau kalah. Ia datang sendiri ke Old Trafford, sehari setelah utusan Qatar, dan difoto di luar stadion, setelah mengadakan pertemuan dengan eksekutif United. Sir Ratcliffe didampingi oleh sejumlah orang penting Ineos. Ineos adalah perusahaan milik Sir Ratcliffe yang punya portfolio penting di dunia olahraga. Antara lain, Ineos adalah pemilik klub Prancis, Nice, dan Lausanne di Swiss.
Seperti Nine Two Foundation, Ineos juga akan mengirimkan tawaran kedua pada pekan ini.
Jadi, masih harus dinanti siapa yang akan menjadi pemilik baru United. Atau apakah United masih dimiliki oleh Keluarga Glazer. Atau Keluarga Glazer akan menjadi pemilik minoritas. Atau probabilitas lainnya. Diprediksi, proses akan berlangsung hingga mendekati musim baru, 2023-24.
Jika akhirnya United dibeli oleh Qatar, maka akan muncul semua tentang masalah hak asasi manusia di negara itu, yang mengemuka sejak Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 hingga kini.
Namun, eks pemain United yang kini menjadi pundit, Gary Neville, sama sekali tak mempermasalahkan soal kasus hak asasi manusia. Menurut Neville, para suporter ingin melihat klub kesayangannya bebas utang.
Menurut The Guardian, hingga akhir 2019, utang United mencapai 400 juta pound. Dan, jika Qatar menjadi pemilik, maka semua utang akan dilunasi. Sementara, dari pihak Sir Ratcliffe, sama sekali belum ada detail tawaran yang diajukan.
Selain itu, menurut Neville, suporter juga ingin United bisa bersaing dengan dua klub yang dimiliki oleh dua negara Arab lainnya, yaitu Manchester City yang dimiliki oleh Abu Dhabi (Uni Emirat Arab) dan Newcastle United yang telah dibeli oleh Arab Saudi.
Yah, mungkin saja para pembesar United juga punya pikiran seperti suporternya yang ingin United bebas utang dan punya dana segar untuk bisa bersaing dengan klub-klub lain, tidak hanya di Premier League, tapi juga di antarklub Eropa. Kalau dipikir-pikir juga, rasanya tidak semua suporter mau menerima Qatar sebagai pemilik baru United. Lihat saja adegan pada foto di bawah ini. Perhatikan wajah pembawa banner penolakan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H