Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Oscar Bukan Sahabat Volodymyr Zelenskyy

13 Maret 2023   13:15 Diperbarui: 13 Maret 2023   13:20 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gelaran Academy Award, penghargaan tertinggi untuk dunia sinema di AS, sudah dilakukan pada 12 Maret 2023, di Dolby Theatre, Los Angeles, Amerika Serikat. Film "Everything Everywhere All at Once" menjadi film dengan trofi Piala Oscar terbanyak, yakni tujuh buah, termasuk film, sutradara, aktris utama, dan aktor utama terbaik.

Tapi, saya tidak akan membicarakan soal film itu atau Piala Oscar itu sendiri, melainkan tentang Volodymyr Zelenskyy, Presiden Ukraina. Sejak negerinya diinvasi oleh Rusia pada Februari 2022, sang presiden sudah tampil, berpidato, secara virtual tentunya, pada banyak acara penghargaan sinema.

Sepanjang 2022, Zelenskyy muncul melalui satelit di Festival Film Cannes dan Venice, bahkan ia juga membunyikan Opening Bell di New York Stock Exchange pada September tahun lalu.

Kemudian pada acara Golden Globes, Januari lalu, aktor Sean Penn memperkenalkan Zelenskyy untuk berpidato. Menceritakan tentang 12 bulan negerinya diinvasi Rusia dan berharap bahwa suatu hari Ukraina akan bisa mengusir Rusia.

Namun, tidak demikian dengan Oscar. Menurut artikel yang dimuat di situs Variety, untuk kedua kalinya Zelenskyy ditolak untuk berbicara selama gelaran Oscar. Tahun lalu, pada Academy Award ke-94, pada 27 Maret 2022, Zelenskyy juga tidak mendapat izin untuk berpidato.

Kali ini, Zelenskyy dibantu oleh agen super Mike Simpson, dari William Morris Endeavor. Simpson sudah memohon kepada Academy Award agar ada satu slot di mana Zelenskyy bisa berbicara. Akan tetapi, Academy Award kosnsisten seperti tahun lalu.

Simpson terlibat dengan Zelenskyy, sebab ia menjadi agen untuk Aaron Kaufmann, yang bersama Penn, menyutradarai film dokumenter Zelenskyy berjudul "Superpower". Film itu diputar pertama kali pada Festival Film Berlin, Februari lalu, dan sudah pasti Zelenskyy diberi kesempatan untuk berpidato.

Akan tetapi, ternyata tidak semua mau menerima Zelenskyy. Seperti Academy Award, di mana produser Will Packer tidak mau memberi Zelenskyy waktu untuk berpidato secara virtual.

Menurut beberapa sumber yang tak disebut Variety, Packer menganggap bahwa Hollywood hanya mendukung dan memperhatikan Ukraina, karena yang terdampak invasi itu adalah orang-orang kulit putih. Sebaliknya, Hollywood tak memperhatikan perang di dunia lain, di mana korbannya adalah orang-orang non kulit putih.

Tapi, itu hanya dugaan Variety, sebab Packer sama sekali tak berkomentar. Juga tak jelas mengapa Oscar sekali lagi menolak Zelenskyy. Walau demikian, sudah diketahui, bahwa Academy memang hanya fokus pada kontribusi pada komunitas film dan menjauhkan diri dari politik.

Sementara itu, tidak hanya Academy yang menolak Zelenskyy. Pada September tahun lalu, tim Zelenskyy juga minta izin kepada Toronto International Film Festival (TIFF) agar pemimpin mereka bisa tampil melalui satelit. TIFF menolak. Saat itu, juru bicara TIFF menyatakan bahwa festival yang digelar di Kanada itu tidak memberi komentar pada diskusi dengan pemerintah atau kedutaan besar negara-negara internasional. Juru bicara itu hanya menyatakan bahwa TIFF memiliki solidaritas terhadap Ukraina dan bangga pada semua produk sinema buatan Ukraina yang hadir di TIFF.

Tim Zelenskyy lantas menambahkan Mike Simpson dalam tim mereka, dengan harapan Academy bisa terbujuk untuk memberi Zelenskyy bicara selama beberapa menit, seperti yang dilakukan di Golden Golbes. Tapi, harapan itu tetap tak terwujud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun