Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Penyebab Lingkaran Hitam di Bawah Mata dan Cara Menghilangkannya

13 Maret 2023   11:13 Diperbarui: 15 Maret 2023   16:02 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari, kita sedang berkaca dan tiba-tiba sepasang "mata panda" memandang balik. Ada lingkaran gelap yang terdapat di bawah mata. Pikiran pertama adalah kurang tidur, sebab tidur yang tak cukup bisa menimbulkan lingkaran tak diinginkan itu.

Sebenarnya, lingkaran gelap itu, atau dark circles under the eyes, bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk faktor keturunan, gaya hidup, dan faktor lingkungan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita semua pasti pernah mengalami yang namanya kelelahan yang amat sangat (fatigue) dan stres. Dua kondisi itu juga bisa menimbulkan lingkaran gelap di bawah mata, sebuah pertanda bahwa kita sedang kelelahan.

Lingkaran gelap di bawah mata, atau lingkaran gelap periorbital, demikian istilah medisnya, adalah tanda utama kelelahan pada tubuh. Ketika kurang tidur, tubuh akan memproduksi lebih banyak kortisol, sebuah hormon dapat yang memecah kolagen. Kolagen adalah protein yang membuat kulit menjadi elastis alias lentur. Pecahnya kolagen membuat bengkak dan hilangnya warna di bawah mata.

Lingkaran gelap periorbital bisa dilihat dengan jelas, sebab kulit di sekitar mata adalah yang tertipis dibanding semua kulit di tubuh, sekitar empat kali lebih tipis.

Karena itu, daerah sekitar mata memiliki perawatan yang berbeda, bahkan dibandingkan dengan kulit wajah yang ada di sekitarnya. Kulit sekitar mata butuh krim pelembap yang berbeda dibanding krim pelembap untuk wajah.

Lalu, ketika kita sedang mencuci wajah dengan sabun muka, jangan sampai kulit sekitar mata terkena apalagi sampai digosok dengan keras. Bahkan, ketika ada riasan yang diaplikasikan di kulit sekitar mata, terutama di kelopak, butuh cairan penghapus riasan khusus untuk make-up mata.

Kembali ke kulit super tipis di sekitar mata. Saking tipisnya, pembuluh darah bisa terlihat dengan mudah. Karena itulah, jika ada memar di sekitar mata, maka tampilannya akan jauh lebih parah dibanding bagian tubuh lain. Kita sedang menyaksikan pecahnya pembuluh darah yang terjadi di bawah kulit.

Nah, darah yang mengalir di sekitar mata itu yang menyebabkan lingkaran berwarna biru gelap. Meski darah tidak berwarna biru, kulit hanya memungkinkan gelombang cahaya warna ungu yang bisa terlihat, jadi hanya warna biru yang memantul kembali ke retina, sehingga area di sekitar mata menjadi tampak kebiruan.

Orang-orang dengan warna kulit gelap, lingkaran gelap di bawah mata cenderung akan tampak hijau atau cokelat. Tapi untuk mereka yang berkulit sangat terang, seperti orang albino, lingkaran itu akan berwarna merah tua atau ungu tua, sehingga lebih mirip warna darah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun