Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Olahraga Rusia, Satu Tahun Setelah Invasi Rusia ke Ukraina

28 Februari 2023   15:09 Diperbarui: 1 Maret 2023   00:05 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liga reguler di Rusia masih bergulir, walau belum bisa berlaga di antarklub Eropa. (Sumber: Mike Kireev/NurPhoto via Getty Images)

Pada 24 Februari 2023, genap satu tahun invasi Rusia ke Ukraina dilakukan. Sejak itu, berbagai aspek kehidupan rakyat Rusia terdampak, termasuk olahraga. Misalnya, hingga saat ini, sepak bola Rusia masih dikucilkan dari Eropa dan dunia.

Tim nasional Rusia dilarang mengikuti play-off Piala Dunia 2022 dan sudah pasti, ketika Qatar menggelar Piala Dunia 2022, November hingga Desember lalu, Rusia absen.

Di level klub, tidak ada klub Rusia yang berlaga di antarklub Eropa, sejak invasi dimulai. Bahkan final Liga Champions 2022 yang sedianya digelar di kota Saint Petersburg, harus dipindah ke Saint Denis di Prancis.

Sementara itu, Liga Rusia tetap berlangsung. Di Premier Liga, kasta tertinggi sepak bola pro Rusia, musim 2022-23 dimulai pada 15 Juli 2022 dan akan berakhir pada 3 Juni 2023. Saat ini, sepak bola Rusia sedang menjalani winter break yang berlangsung selama tiga bulan, hingga Maret 2023.

Winter break dimulai pada akhir pekan ke-20, 13 November tahun lalu. Liga dimulai lagi pada 3 Maret mendatang. Klub Baltika Kaliningrad saat ini berada di puncak klasemen, mengumpulkan 41 poin setelah 20 kali bermain.

Kemudian, setelah dilarang tampil di Piala Dunia 2022, tim nasional Rusia sekali lagi masih gigit jari. Turnamen antarnegara terdekat adalah Euro 2024, yang akan digelar di Jerman pada 14 Juni hingga 14 Juli. 

Turnamen itu akan diikuti oleh 24 negara, termasuk Jerman yang lolos automatis sebagai tuan rumah. Berarti ada 23 slot kosong yang harus diisi.

Dipastikan, Rusia tidak akan ikut serta pada turnamen itu. Pada undian yang digelar pada 9 Oktober 2022, Rusia sudah tak masuk pot manapun. 

Artinya, pada tahun depan, Rusia tidak akan hadir di Jerman, walau seandainya perang yang digelar Rusia di tanah Ukraina sudah kelar. Para pesepak bola Rusia hanya bisa menyaksikan peserta Euro 2024 berlaga.

Kemudian, cabang olahraga populer, hoki es, baru saja kelar bergulir. Kontinental Hockey League musim 2022-23 dimulai pada 1 September 2022 dan sudah selesai pada 26 Februari yang lalu. Juara musim ini adalah SKA Saint Petersburg.

Lalu, bagaimana dengan cabang olahraga lainnya, terutama cabang-cabang? Sama saja. Mereka semua masih terkucil dari hiruk-pikuk dunia olahraga saat ini. International Olympic Committee (IOC) tidak hanya melarang Rusia berpartisipasi dalam semua cabang olahraga, Belarusia juga ikut kena getahnya. 

Belarusia menjadi negara yang masih membuka perbatasannya untuk Rusia. Sebagai tambahan, IOC juga mengutuk Rusia dan Belarusia, karena melanggar Olympic Truce.

Perhatian utama IOC saat ini adalah pada Olimpiade Musim Panas 2024 yang akan digelar di Paris. IOC, melalui presidennya, Thomas Bach, sempat menyatakan pada 3 Maret 2022, bahwa semua atlet Rusia dan Belarusia dilarang ikut serta di Olimpiade 2024.

Akan tetapi, menurut situs Inside The Games, dalam beberapa bulan setelahnya, sikap IOC sedikit berubah. IOC berencana untuk mengizinkan atlet-atlet Rusia dan Belarusia mengikuti kualifikasi untuk Paris 2024 di bawah bendera netral.

Mestinya itu menjadi berita bagus untuk para atlet Rusia dan Belarusia, namun tidak demikian untuk negara-negara anggota IOC lainnya.

Pada 18 Februari 2023, 27 negara anggota Uni Eropa meminta IOC untuk mengubah aturan itu. Uni Eropa menyatakan apa yang dilakukan oleh IOC itu membuat malu dunia olahraga internasional. 

IOC disebut seharusnya terus memberlakukan larangan untuk Rusia dan Belarusia, seperti halnya yang dilakukan di banyak cabang olahraga di luar olimpik, lalu juga pada ajang budaya dan ilmiah.

Keputusan IOC untuk "mencari jalan" agar atlet-atlet Rusia dan Belarusia berada di bawah bendera netral di Paris 2024 muncul pada 25 Januari tahun ini. 

Pernyataan itu hadir kurang dari 24 jam, setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, berbicara dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. 

Selama pembicaraan keduanya, melalui telepon, Zelenskyy meminta bantuan Macron untuk memastikan bahwa tak ada atlet Rusia dan Belarusia di Paris 2024.

Kemudian pada 3 Februari 2023, Zelenskyy mengundang Bach, melalui video, untuk mengunjungi Ukraina. Terakhir kali Bach berkunjung ke sana adalah pada Juli 2022. 

Zelenskyy meminta Bach datang ke kota Bakhmut dan mengatakan: "Lihatlah dengan mata sendiri, di sana tidak ada yang namanya netralitas. Bendera netral untuk atlet Rusia semua bernoda darah".

Kemudian, Presiden Komite Olimpiade Ukraina, Vadym Guttsait, menyatakan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan untuk melakukan boikot terhadap Paris 2024, jika ada atlet Rusia dan Belarusia yang ikut serta. IOC langsung memberi peringatan bahwa Ukraina akan melanggar Olympic Charter atau Piagam Olimpiade, jika mereka memboikot Paris 2024.

Yang pasti, karena invasi Rusia ke Ukraina, IOC telah menarik Olympic Order dari Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga dari Wakil PM Dmitry Chernyshenko dan Dmitry Kozak, wakil chief of staff Kremlin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun