Lalu, menurut ZME Science, tidak seperti unsur-unsur "klasik", seperti emas, hidrogen, dan lainnya, keempat unsur terakhir itu tidak ditemukan di alam (atau setidaknya alam yang ada di Bumi). Mereka harus disintesa di laboratorium. Mereka juga bersifat sangat radioaktif: Mereka hancur sangat cepat setelah mereka dibuat, sehingga para peneliti hanya memiliki waktu dalam hitungan detik untuk mempelajarinya.
Moscovium misalnya. Mereka memiliki beberapa isotop, yaitu dua atau lebih jenis atom yang memiliki nomor atom yang sama dan posisi mereka di tabel periodik (dan oleh sebab itu, mereka termasuk dalam unsur kimia yang sama). Isotop paling stabil dari moscovium, disebut moscovium-290, memiliki waktu paruh hanya 0,65 detik. Berkedip, dan hilanglah si isotop! Hanya ada sekitar 100 atom moscovium yang telah diteliti sejauh ini.
Bagaimana dengan waktu paruh unsur-unsur yang lain? Tennessine hanya 0,051 detik, oganesson 0,0007 detik. Jadi, tak perlu dijelaskan lagi bagaimana sulitnya mempelajari keempat unsur yang baru itu.
Sepertinya, penemuan unsur masih terus dilakukan, meski sangat sulit. Namun, setelah 118, sintesis terus dilakukan dan kini sudah termasuk unbiseptium dengan nomor atom 127. Namun, untuk unbitrium (nomor atom 123), sintesis belum sukses dilakukan.
Pendeknya, semua unsur bernomor atom setelah 118 masih berupa hipotesis. Namun, apakah akan masih ada unsur-unsur baru? Jawabnya iya. Para peneliti masih giat melakukan pencarian unsur baru.
Pada sebuah studi yang dilakukan pada 2010, ahli kimia asal Finlandia, Pekka Pyykko, menggunakan program komputer untuk menghitung kandungan dan posisi unsur-unsur hingga nomor 172, akan tetapi belum ada konsensus seperti apa unsur-unsur itu nantinya.
Konsensus yang ada adalah akan sulit untuk menghasilkan unsur-unsur baru itu. Pyykko mengatakan, menurut ZME Science, bahwa menemukan unsur kimia terberat untuk dimasukkan dalam tabel periodik adalah seperti memukul bola golf di Tokyo dan melakukan hole-in-one di puncak Gunung Fuji.
Bayangkan, jika semua unsur, hingga nomor 172 telah ditemukan, maka harus disesaki dengan 54 kotak lagi untuk menempatkannya. Menambah golongan (berupa baris) dan periode (berupa kolom). Saat ini, ada 18 kolom dan 9 baris yang terdapat di tabel periodik, memuat 118 unsur, itu belum termasuk sifat masing-masing unsur baru. Lebih bagus lagi jika unsur yang baru adalah yang ditemukan di alam, bukan hanya buatan di lab.
Berapa saja jumlah unsur itu akhirnya, artinya akan butuh "jembatan keledai" yang baru untuk menghapalkannya.
Tak apa. The more, the merrier.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H