Huh! Jadi ingat Hermione Granger, rekan Harry Potter di franchise Harry Potter. Menurut Miss Granger, dikeluarkan dari sekolah sihir Hogwarts lebih mengerikan ketimbang kematian. Tentunya, City dikeluarkan dari Premier League akan menjadi ketakutan utama juga.
Pelanggaran yang dilakukan City sangat banyak. Berbagai nomor ayat dan bab peraturan diungkapkan. Sedemikian banyak. Namun pendeknya, City disebut melanggar aturan tentang kewajiban untuk menyediakan "informasi keuangan yang akurat".
Informasi itu terdiri dari pendapatan klub, termasuk pendapatan dari sponsor dan juga biaya operasional, termasuk gaji.
Pelanggaran yang lebih terinci menyebutkan soal detail penuh gaji manajer, sejak 2009-10 hingga 2012-13, ketika Roberto Mancini bertugas. Plus, gaji pemain antara 2010-11 dan 2015-16.
Premier League juga menyatakan bahwa City melanggar aturan aturan UEFA, termasuk FFP, sejak 2013-14 hingga 2017-18; juga aturan Premier League tentang profitabilitas dan keberlanjutan klub, sejak 105-16 hingga 2017-18.
Kali ini, pengumuman dari Premier League membuat semua kaget, termasuk City. Sebab, City tidak diberi peringatan pendahuluan. Lebih jauh lagi, kasus ini akan berlangsung lama. Premier League saja butuh empat tahun untuk menyelidiki semuanya. Bisa dibayangkan berapa lama penyelidikan oleh komite independen akan berlangsung.
Manajer City, Pep Guardiola, selalu menyatakan bahwa ia diyakinkan oleh bos-bosnya bahwa mereka tak melakukan kesalahan apa pun. Sementara itu, presiden La Liga Spanyol, Javier Tebas, adalah salah satu sosok yang selalu yakin bahwa keuangan City jauh dari kata beres.
Jika City bisa lolos lagi kali ini, maka yakinlah mereka akan selalu dalam penyelidikan. Premier League akan mengawasi mereka dengan mata tajam.
Namun, jika City kalah, maka segala bentuk hukuman akan diberlakukan. Premier League punya banyak ide untuk memberikan hukuman, dan kita, sebagai penonton, hanya bisa menanti seperti apa hukumannya.
Yang pasti, reputasi Manchester City, termasuk juga reputasi pemiliknya, dalam bahaya. Hasil akhirnya, kapan pun hadirnya, pasti akan sangat menarik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H