Ritme sirkadian juga bisa ambil bagian dalam menentukan jam biologis Anda. Ritme sirkadian adalah proses internal tubuh dan alami yang mengatur siklus tidur-bangun yang berulang kira-kira tiap 24 jam.
Menurut penelitian itu, jam biologis tidak secara automatis bisa menjadi penentu lamanya tidur, jadi tidur dengan periode lebih lama belum tentu menjadikan seseorang night owl.
Dari penelitian itu juga, para peneliti menemukan beberapa hal sebagai berikut:
- Bukti menunjukkan bahwa perempuan lebih suka bangun pagi.
- Early bird cenderung lebih banyak melakukan aktivitas fisik, kebalikan dengan night owl. Pria night owl lebih banyak menghabiskan waktu dengan duduk.
- Orang yang ambisius dan bermotivasi tinggi cenderung menjadi early bird. Tentu saja, kepribadian seseorang tidak bisa menentukan apakah ia night owl atau early bird. Namun, mereka bangun pagi, karena yakin itulah yang harus dilakukan untuk sukses. Ingat ungkapan "early bird gets the worm"? Bangun pagi punya banyak keuntungan.
Lalu, apakah saat ini saya masih menjadi night owl alias bangsawan? Susah untuk dijelaskan. Karena, saat ini, setelah berhenti bekerja, saya jadi bisa bangun pagi, untuk salah Subuh, meski setelah itu tidur lagi sekitar 2 jam. Pada malam hari, saya terbiasa tidur pukul 1 dini hari. Jadi?
Bagaimana dengan Anda? Masuk golongan mana Anda, Kompasianer? Saya kok yakin sebagian besar dari Kompasianer adalah early bird.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H