Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tidak Ada Season 2 untuk "1899"

3 Januari 2023   10:39 Diperbarui: 3 Januari 2023   11:45 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan ending yang menarik dan menurut saya adalah cliffhanger, semestinya 1899 pantas dilanjutkan ke season 2. Ternyata, tidak demikian. Berita soal penghentian serial bergenre sci-fi itu muncul pagi ini di Indonesia.

Dibuat terpukau melalui delapan episode pada season 1, 1899 mengisahkan sebuah kapal uap bernama Kerberos yang membawa imigran Eropa dari berbagai bangsa, benar-benar berbagai bangsa dan serial ini menampilkan banyak karakter dengan bahasa mereka masing-masing, yang ingin memperbaiki hidup di New York. Mereka berangkat dari Southampton, Inggris pada 1899, seperti judulnya.

Ada satu hal. Karena mereka berbicara dengan berbagai bahasa, menjadikan serial ini serial multilingual, kalimat yang paling sering diucapkan oleh berbagai karakter di dalamnya adalah: “Saya tidak tahu kamu bicara apa.”

Karena saya tidak mau dibingungkan dengan berbagai bahasa yang muncul, maka saya memilih untuk nonton tanpa suara. Saya hanya membaca English subtitle-nya. Aman.

Yang jadi pertanyaan adalah apakah kapal uap itu sungguh ada? Untuk menghormati semua yang belum nonton serial ini, saya tak akan mengungkap apa pun soal kapal uap itu dan kejadian yang menimpa para penumpang.

Empat tahun sebelum Kerberos mulai melakukan perjalanan ke New York, ada kapal lain yang menghilang di rute yang sama dengan Kerberos. Setelah menerima pesan dari kapal yang hilang itu, para kru dan penumpang Kerberos lantas memutuskan untuk mendatangi kapal itu, meski banyak juga yang lebih suka melanjutkan perjalanan ke Amerika.

Dan, pada saat itulah misteri dimulai.

Adegan memuncak hingga episode terakhir yang merupakan jawaban dari semuanya. Terus terang, rasanya seperti orang gila setelah menyaksikan 1899. Ternyata semuanya tak lain dan tak bukan adalah ulah dari teknologi modern.

Serial 1899 adalah hasil kreasi Jantje Friese dan Baran bo Odar, yang keduanya juga membuat serial Dark. Keduanya juga bertindak selaku penulis, sementara bo Odar juga menjadi sutradara.

Film seri ini dibintangi oleh Emily Beecham, Aneurin Barnard, Andreas Pietschmann, dan Miguel Bernardeau, ditambah dengan Jose Pimentao, Isabella Wei, Gabby Wong, Yann Gael, Mathilde Ollivier, Jonas Bloquet, Rosalie Craig, Maciej Musial, Clara Rosager, Lucas Lynggaard Tonnesen, Maria Erwolter, Alexandre Willaume, Tino Mewes, Isaak Dentlet, Fflyn Edwards, dan Anton Lesser.

Menurut situs TV Series Finale, 1899 berada di daftar Top 10 Netflix berbahasa Inggris saat debut pada 17 November 2022, dengan 79,27 juta jam pada pekan pertama. Pada pekan kedua, 1899 berada di posisi kedua dengan 87,89 juta jam. Pada pekan ketiga, serial ini menambahkan 44,62 juta jam.

Friese dan bo Odar sudah punya rencana untuk season 2 dan 3, namun semua rencana itu pupus.

“Dengan berat hati, kami memberi tahu bahwa 1899 tidak akan dilanjutkan. Kami ingin menyelesaikan perjalanan dengan season 2 dan 3 seperti halnya Dark, namun kadang hal-hal tak berjalan sesuai rencana. Itulah hidup,” tulis Jantje dan bo Odar di Instagram.

Saya juga kecewa, karena tak bisa lagi mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya dengan para karakter, seperti Maura Franklin, Daniel Solace, dan kapten Eyk Larsen (atau mungkin dia bukan kapten).

Tapi, mungkin ada logisnya juga. Jika dilanjutkan dengan season 2, apalagi season 3, maka judul 1899 tak akan lagi relevan. Sebab, pada akhir seri, diketahui bahwa 1899 sama tak terjadi pada 1899. Jadi, jika ada season 2 dan 3, maka judulnya harus sesuai dengan tahun kejadian berikut. Bukankah demikian?


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun