Lalu, dipakai berkumur. Awalnya terasa sedikit perih. Kumur selama 15-30 detik, lalu ludahkan air kumur. Jangan ditelan (sebenarnya, tak apa jika ditelan, namun tak ada gunanya). Ulangi kumur dua atau tiga kali. Lakukan setiap beberapa jam dalam satu hari. Oh iya, setiap kali akan kumur, buat cairan garam yang baru, jangan memakai yang telah dibuat, karena tak steril lagi.
Air garam punya banyak fungsi lain, tak hanya untuk melunakkan sariawan. Air garam bisa digunakan untuk mengurangi gusi berdarah, tenggorokan gatal, melepaskan makanan yang terjebak di antara gigi, menyegarkan pernapasan, dan mengurangi sakit gigi.
Lalu, menurut Very Well Health juga, air garam juga bisa menyingkirkan bakteri dari area gusi yang tengah meradang, sehingga bisa mengurangi sakit. Namun, air garam tidak mengobati infeksi pada gusi. Anda harus menemui dokter gigi untuk itu.
Kumur air garam juga bisa digunakan saat menggosok gigi, namun harus dilakukan SEBELUM gosok gigi. Jika kumur setelah gosok gigi, bisa mengganggu perlindungan dari fluoride yang ada di pasta gigi.
Tapi, jangan terlalu sering juga kumur air garam, kecuali jika sedang sariawan. Setiap hari kumur air garam bisa merusak enamel gigi. Kalau perlu, konsultasi ke dokter gigi soal kumur air garam.
Lalu, bagaimana kisah tante tetangga yang mengalami sariawan parah? Kira-kira sepekan kemudian, saya bertemu dia dan sudah bicara dengan lancar. Sariawan masih ada, namun tinggal sedikit. Dia mengatakan kumur dengan teratur setiap hari dan lama kelamaan, dia bisa makan dan minum lagi seperti biasa. Alhamdulillah, ternyata cocok.
Oh iya, satu lagi, jika Anda penderita tekanan darah tinggi, hati-hati dengan takaran garamnya, ya. Harus diingat untuk tidak menelan air garam itu dan juga garam yang dipakai harus presisi, artinya cukup 1 sendok teh dalam setengah gelas air hangat.
Semoga semua sehat selalu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H