Pernahkah Anda tiba-tiba, tanpa alasan, ingin sekali menyantap makanan asin atau gurih? Terus, mulai deh berburu segala jenis kripik, popcorn, kacang-kacangan, atau mengudap lauk-pauk yang biasanya berasa gurih atau asin.
Sebenarnya itu bukannya tanpa alasan. Ada penyebabnya, walau tak selalu kita sadari. Hanya saja, alasannya jadi sedikit ilmiah, berbau kimiawi. Sebab, hampir semua yang terjadi di dalam tubuh kita 'kan semua didasarkan pada reaksi kimia.
Mestinya pernah dengar yang namanya natrium dan klorida, dua elektrolit yang jika digabungkan akan membentuk garam. Elektrolit itu bertanggung jawab dalam mengatur muatan listrik dalam tubuh, yang menyebabkan kontraksi otot. Nutrien-nutrien itu juga berperan penting dalam keseimbangan cairan tubuh, pH dan tekanan darah, serta fungsi syaraf.
Garam memang punya reputasi buruk jika dihubungkan dengan kesehatan dalam jumlah banyak, namun kenyataannya kita tetap harus mengonsumsinya setiap hari. Jika tubuh tiba-tiba ingin garam, maka ada alasan bagus untuk itu. Itu caranya tubuh kita memberi tahu bahwa kadar garam di tubuh menurun, atau itu hanya berhubungan dengan kebiasaan makan atau hormon.
Ada beberapa hal yang menyebabkan tiba-tiba kita ingin menyantap makanan asin, menurut situs Eat This, No That.
Pertama, kita sedang dehidrasi. Karena garam penting dalam keseimbangan cairan tubuh, maka dehidrasi bisa menyebabkan kita kepingin garam. Dehidrasi adalah cara tubuh untuk meminta kita untuk makan atau minum lebih banyak cairan garam, sehingga status dehidrasi bisa dikurangi.
Kita tahu sedang mengalami dehidrasi melalui beberapa gejala, seperti sakit kepala, frekuensi buang air kecil berkurang, merasa lelah, dan merasa sangat haus.
Untuk mengurangi risiko dehidrasi, maka pastikan Anda minum yang cukup sepanjang hari. Dan, perhatikan warna urine kuning pucat menuju jernih sebagai indikator paling mudah untuk menunjukkan Anda tidak dehidrasi.
Kedua, sedang PMS. Premenstrual syndrome biasa dialami perempuan beberapa hari sebelum menstruasi. Gejala sindrom itu sangat beragam, kadang berbeda antara individu. Selain gejala yang berhubungan dengan emosi, seperti mood swing, gampang marah, atau stres, gejala lain yang berhubungan dengan fisik juga tampak. Gejala itu antara lain naiknya nafsu makan dan selalu ingin makan. Ingin makan terus menerus itu juga termasuk makanan asin. Belum ada teori mengapa perempuan jadi selalu ingin makan ketika PMS, namun itu bisa saja disebabkan oleh fluktuasi hormon.
Jadi, kalau tiba-tiba para Kompasianer perempuan tiba-tiba ingin makan kripik atau popcorn atau sekadar tempe goreng yang asin, ya dituruti saja. Siapa tahu sedang PMS. Tapi, tetap diingat untuk menjaga porsi, minum air yang cukup, dan pilih juga makanan asin yang bergizi.
Ketiga, sedang stres, yang disebabkan oleh hormon. Itu mungkin alasan mengapa ketika sedang stres, maka makanan asin menjadi sasaran, selain mungkin window shopping. Hormon yang membantu mengatasi stres adalah hormon kortisol. Hormon itu dilepaskan oleh kelenjar adrenal untuk merespon stres dan mengubah fungsi tubuh, tekanan darah, denyut jantung, dan bahkan penggunaan gula darah untuk membantu tubuh.
Menurut sebuah penelitian dari Journal of Neuroscience, mereka yang memiliki kadar garam tinggi dalam tubuh, akan melepas kortisol lebih sedikit ketika sedang stres. Itu yang menyebabkan kita ingin makanan asin ketika sedang stres, sebagai cara tubuh untuk mengatur stres.
Keempat, adanya ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh. Hal itu terjadi ketika kita kehilangan cairan dalam jumlah banyak. Misalnya karena kita berolahraga, berada di iklim yang panas dan lembap, atau sedang demam, muntah, atau diare. Semuanya menyebabkan kita kehilangan elektrolit penting, termasuk garam. Dehidrasi adalah salah satu efek samping, demikian pula dengan ketidakseimbangan elektrolit.
Selain keinginan untuk makanan asin, masih ada gejala lain, seperti sakit kepala, merasa sangat lelah, denyut jantung yang cepat, dan kram otot.
Karena itu, ketika sedang mengalami hal-hal yang menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, pastikan Anda mengonsumsi cukup cairan elektrolit. Caranya bisa dilakukan dengan minum larutan elektrolit, selain menambah makanan asin.
Kelima, sedang hamil. Dua gejala paling umum yang dialami oleh ibu hamil alias bumil adalah rasa mual dan muntah. Rasa mual biasanya tak menyebabkan keinginan untuk makanan asin, namun tidak demikian dengan muntah. Sebab, muntah bisa menyebabkan hilangnya cairan tubuh dalam jumlah banyak, yang menyebabkan hilangnya banyak elektrolit juga.
Jadi, bumil yang selalu ingin menyantap makanan asin, ditambah dengan muntah, maka itu adalah cara tubuh untuk memberi informasi kurangnya elektrolit. Bumil juga harus memastikan kebutuhan nutrien dan cairan untuk bayi yang ada di rahimnya, sehingga keseimbangan cairan dan elektrolit sangat penting. Demikian pula ketika sedang masa menyusui.
Semoga tulisan ini berguna untuk semua. Sehat selalu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H