Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dimulai di Al Khor, Qatar Menantang Dunia

18 November 2022   11:34 Diperbarui: 19 November 2022   01:00 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Statistik penginapan yang disiapkan oleh Qatar, di luar hotel-hotel tambahan yang baru dibuka November 2022. (Sumber: BBC Online)

Empat tahun lalu, sebagai perbandingan, pada Piala Dunia 2018, Rusia hanya butuh biaya sebanyak 11,6 miliar dolar AS.

Tapi, bukan hanya anggaran yang maha banyak yang membuat Piala Dunia di Qatar menjadi beda dibanding Piala Dunia sebelumya dalam 92 tahun sejarah turnamen akbar itu.

Ini adalah Piala Dunia pertama yang digelar di Timur Tengah. Yang pertama juga yang digelar di luar musim panas. Perubahan jadwal itu mendisrupsi banyak liga-liga domestik, terutama di Eropa. Namun, perubahan itu dibutuhkan untuk menghidari cuaca padang pasir yang bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius pada Juli dan Agustus.

Pertama kalinya Piala Dunia digelar di sebuah negara Muslim yang konservatif, yang menghadirkan banyak tantangan. Piala Dunia dikenal memiliki atmosfer pesta yang gaduh dan dilengkapi juga konsumsi minuman beralkohol dan di Qatar, alkohol adalah minuman yang diharamkan.

Bagusnya, Piala Dunia kali ini tidak membutuhkan perjalanan jauh antarkota. Pada Piala Dunia sebelumnya, turnamen digelar di banyak kota yang membutuhkan transportasi kereta api atau bahkan pesawat terbang, seperti yang terjadi di Brasil dan Rusia, untuk pindah dari kota ke kota.

Di Qatar, sebuah negara kecil, semua delapan stadion yang dipakai berada dalam radius 50-an km, dengan Doha sebagai pusat kegiatan.

Dan, karena tidak ada sejarah sepak bola profesional yang ada di Qatar dan negeri itu belum pernah menggelar turnamen sebesar Piala Dunia, maka semua infrakstruktur harus dibangun dari nol. 

Tujuh stadion bercita rasa seni tinggi dibangun, sebagian besar adalah stadion outdoor dengan pendingin udara dan ventilasi di bawah setiap kursi.

Hotel-hotel, fasilitas latihan, jalan raya, sistem kereta api metro, dan renovasi besar bandar udara juga dibangun. Meski banyak hotel baru yang didirikan, kemungkinan tak akan cukup untuk menampung 1,2 juta pengunjung. 

Jumlah itu kira-kira setengah dari jumlah penduduk Qatar. Sehingga, hotel terapung berupa kapal wisata didatangkan dari Italia. 

Panitia juga menyediakan tenda-tenda dan trailer-trailer untuk diinapi oleh tamu. Selain itu, Qatar juga mengizinkan penduduk lokal untuk mempersiapkan rumahnya untuk suporter yang mencari penginapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun