Matcha
Kita sudah sering dengar tentang manfaat kesehatan dari teh hijau. Tapi, bagaimana dengan kemampuan super dari saudarinya bernama matcha? Keduanya berasal dari tanaman teh Camellia sinensis, namun matcha dibuat dari daun-daun yang digiling menjadi bubuk halus. Matcha mengandung nutrien pelindung otak dan antioksidan, termasuk flavonoid dan fenolik, yang didapat dari seluruh daun.
Otak memerlukan lebih banyak oksigen dibanding jaringan tubuh yang lain, dengan demikian, otak terpapar lebih banyak fragmen oksigen bernama radikal bebas. Radikal bebas itu sifatnya bandel, tukang bikin keributan, serta berbahaya. Mereka menyerang setiap sel otak dalam jangkauan.
Setelah selalu terpapar oleh radikal bebas selama bertahun-tahun, tidak heran jika otak kehilangan daya ingat dan daya pikir sejalan dengan bertambahnya usia.
Untungnya, tubuh memiliki pasukan anti radikal bebas yang berasal dari menu makanan berisi antioksidan yang bisa membinasakan fragmen oksigen yang berbahaya itu. Teh hijau adalah salah satunya, namun matcha memiliki lebih banyak antioksidan dibanding teh hijau biasa.
Teh hijau dan matcha mengandung asam amino unik bernama L-theanine, yang dalam jumlah banyak dihubungkan dengan perkembangan kognitif, seperti bisa mengingat dengan lebih baik. Asam amino itu juga bisa mengurangi kecemasan.
Sarannya adalah tidak mencampur minuman matcha atau teh hijau dengan gula, apalagi dengan gula buatan atau artificial sweetener. Malah, lebih baik jika minuman manis yang Anda konsumsi tiap hari diganti saja dengan matcha.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H