Chairman Leicester, Aiyawatt Srivaddhanaprabha, dan director of football, Jon Rudkin, akan mempertimbangkan semua kemungkinan selama jeda internasional, apakah mereka akan melepas Rodgers atau mempertahankannya.
Rodgers sedikit banyak merasa lega dengan adanya jeda internasional dan Premier League baru akan dimulai lagi pada awal Oktober mendatang. Rodgers menyatakan jeda internasional akan menjadi semacam masa istirahat, melakukan reset.
Leicester sudah mengincar Thomas Frank, manajer Brentford, sebagai kandidat utama untuk menggantikan Rodgers. Namun, manajer asal Denmark itu baru saja mendapat kontrak baru yang berlaku hingga 2025 dan ia tampaknya tidak ingin buru-buru meninggalkan klub asuhannya yang bermarkas di London sebelah barat itu.
Belum lagi jika Brentford meminta uang ganti rugi kalau Leicester benar-benar memilih Frank sebagai pengganti Rodgers. Uang ganti rugi itu akan membuat manajemen Leicester harus berputar otak lebih lama.
Kalau Frank tidak bisa dilepas oleh Brentford, maka Leicester bisa merekrut Sean Dyche, yang belum punya kerja sejak dipecat Burnley pada April 2022. Atau Mauricio Pochettino, yang juga masih menganggur kelar dari melatih Paris Saint-Germain.
Jadi, tinggal ditunggu, keputusan seperti apa yang akan diambil oleh manajemen Leicester: Melepas atau mempertahankan Brendan Rodgers.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H