Wahana luar angkasa milik The National Aeronautic and Space Administration (NASA), Voyager 2, resmi berada di luar angkasa selama 45 tahun pada 20 Agustus lalu. Voyager 2 diluncurkan dari Cape Canaveral Space Lauch Complex 41, Florida, menumpang roket Titan IIIE-Centaur, pada 20 Agustus 1977.
Meski memakai nomor 2, Voyager 2 justru diluncurkan terlebih dahulu, ketimbang Voyager 1 yang berangkat ke luar angkasa pada 5 September 1977.
Kalau Voyager 1 hanya fokus pada Jupiter dan Saturnus, maka Voyager 2 telah mengunjungi empat planet: Jupiter dan Saturnus, lalu lanjut ke Uranus dan Neptunus. Pada dua planet terakhir, Voyager 2 hanya melakukan flyby, alias melewati saja dan tidak mengorbit. Sejauh ini, Voyager 2 adalah spacecraft terakhir yang pernah menyambangi Uranus dan Neptunus.
Dua wahana kembar itu tidak berhenti di sana. Voyager 1 resmi memasuki medium interstellar pada 25 Agustus 2012, sementara Voyager 2 pada 5 November 2018.
Medium interstellar adalah sebuah region di angkasa bagian luar yang tak lagi dipengaruhi oleh Sistem Tata Surya kita.
Menurut NASA, pasangan wahana itu akan terus berkelana di kosmos, punya cukup tenaga dan bahan bakar agar semua instrumen bisa bekerja hingga setidaknya 2025.
Sekarang kisah difokuskan pada Voyager 2, the birthday spacecraft. Pada 31 Juli 2022, Voyager 2 berada pada kejauhan 19,461 miliar km dari Bumi, atau setara dengan 130,09 AU.
AU adalah astronomical unit, satuan jarak rata-rata dari Bumi ke Matahari. Satu AU setara dengan 150 juta kilometer, atau 8,3 menit cahaya. AU dipakai untuk mengukur jarak di dalam Sistem Tata Surya dan bintang-bintang di sekitarnya.
Pada misi di medium interstellar, NASA memakai Voyager 2 untuk mengetahui seperti apa Sistem Tata Surya di luar heliosfer, atau lapisan terluar atmosfer Matahari. Saat ini, Voyager 2 mengirim data ilmiah dengan kecepatan kira-kira 160 bit per detik, menurut Voyager Weekly Reports.