Premier League Inggris dan semua suporternya mendapat tontonan baru mulai musim 2022-23. Tontonan itu berwujud striker setinggi 195 cm. bertubuh kekar, berwajah sangat ‘Viking’, berambut pirang, usianya baru 22 tahun pada 21 Juli lalu, bisa mencetak gol. Namanya Erling Braut Haaland.
Sebenarnya, untuk Haaland, Inggris bukan tempat yang asing. Ia lahir di sana, tepatnya di Leeds. Saat itu, ayahnya, Alf-Inge “Alfie” Haaland, sudah kelar membela Leeds United dan akan pindah ke Manchester City.
Sebelum bermain untuk Leeds dan City, Alfie bermain di Nottingham Forest pada 1993-1997. Musim pertama Alfie di Forest, 1993-94, dilalui di Divisi 1, sebelum promosi ke Premier League.
Pada 2004, ketika berusia 3 tahun lebih beberapa bulan, Haaland kecil diboyong ke Norwegia, tinggal di Byrne, kampung halaman orangtuanya.
Beda dengan ayahnya, Haaland muda langsung bergabung dengan Manchester City, sebagai klub pertamanya di Inggris. Barangkali, klub-klub anggota Bundesliga Jerman sedikit lega, karena momok bernama Erling Haaland sudah tidak lagi berada di sana. Well, kecuali Borussia Dortmund mestinya.
Bedanya lagi dengan sang ayah adalah posisi bermain. Alfie memiliki posisi bergantian antara bek dan gelandang, sementara Haaland muda adalah striker.
Di Premier League, West Ham United menjadi klub pertama yang menjadi korban Haaland. Pada pekan pertama Premier League musim ini, The Hammers being hammered dengan skor 2-0 oleh City, di mana kedua gol itu dibuat oleh Haaland, 7 Agustus lalu. Bola mati, bola ‘hidup’, disikat semua oleh Haaland.
Ketika melakukan tendangan penalti, Haaland tidak kesulitan untuk melesakkan bola ke gawang dan menjadikannya gol debut pada laga debut di Premier League. Ketika menerima umpan dari Kevin De Bruyne untuk mencetak gol kedua, Haaland berlari cepat dan lincah untuk menyelesaikannya ke gawang Lukasz Fabianski.
Uniknya, setelah membuat gol perdana, Haaland lalu duduk bersila, meniru posisi ‘zen’, posisi saat meditasi. Menurut ESPN, Haaland melakukan meditasi saat ia memerlukannya. Meditasi adalah salah satu dari kebiasaan yang dilakukannya sejak ia masih tinggal di rumah orangtuanya di Byrne.
Saat masih anak-anak, Haaland menggeluti banyak cabang olahraga, selain sepak bola. Bola tangan alias handball, golf, dan atletik adalah kegiatannya. Bahkan, menurut situs 90min, Haaland pernah punya rekor dunia pada nomor atletik, standing long jump, saat usianya 5 tahun. Ketika itu, ia berhasil membuat lompatan sejauh 163 cm.
Bukan hal yang mengherankan jika Haaland akan sukses sebagai atlet atletik. Ibunya, Gry Marita Braut, adalah eks atlet saptalomba Norwegia. Akan tetapi, Haaland lebih fokus pada sepak bola.
Salah satu pelatih masa anak-anak Haaland, Alf Ingve Berntsen, memberi tahu anak asuhnya itu soal kebiasaan yang dilakukan oleh orang Norwegia: “Etika yang berlaku adalah kerja keras. Apa yang kamu lakukan lebih penting ketimbang yang kamu katakan.”
Sejak itu, Haaland hidup dengan mantra itu. Hidupnya ‘dijahit’ untuk menghasilkan penampilan yang maksimal. Selain meditasi, Haaland harus tidur sedikitnya 9 jam tiap hari.
Ia mengenakan kacamata biru untuk melindungi matanya dari sinar yang dikeluarkan oleh layar komputer, karena dia sangat suka game FIFA dan sering sekali memainkannya.
Dan, untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, Haaland mematikan Wi-Fi. Alfie harus memakai mobile data, karena Wi-Fi sudah berhenti operasi pada pukul 10 malam saat Haaland pulang kampung.
Kini, Haaland memulai petualangan baru, setelah direkrut City dengan harga 51,2 juta pound, sesuai dengan release clause yang ada di kontrak dengan Borussia Dortmund.
Dibanding Molde, Red Bull Salzburg, dan Dortmund, Manchester City menjadi klub paling besar dan paling kaya untuk Haaland. Demikian pula dengan bermain di Premier League.
Psstt…mau tahu klub Premier League yang paling ingin dihadapi Haaland? Manchester United, tentu saja, seperti dikatakannya ketika diwawancara ESPN.
Haaland akan bisa memenuhi keinginannya itu ketika pasukan Erik ten Hag datang ke Stadion Etihad pada 1 Oktober mendatang. Kecuali Ten Hag sudah merombak total Manchester United, maka siap-siaplah untuk porak-poranda jika United tampil seperti pada laga pekan pertama, ketika mereka kalah di Old Trafford dari Brighton and Hove Albion.
Oh, by the way, Haaland sangat sebal tidak bisa membuat hattrick pada penampilan perdananya untuk City di Premier League.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H