Saat masih anak-anak, Haaland menggeluti banyak cabang olahraga, selain sepak bola. Bola tangan alias handball, golf, dan atletik adalah kegiatannya. Bahkan, menurut situs 90min, Haaland pernah punya rekor dunia pada nomor atletik, standing long jump, saat usianya 5 tahun. Ketika itu, ia berhasil membuat lompatan sejauh 163 cm.
Bukan hal yang mengherankan jika Haaland akan sukses sebagai atlet atletik. Ibunya, Gry Marita Braut, adalah eks atlet saptalomba Norwegia. Akan tetapi, Haaland lebih fokus pada sepak bola.
Salah satu pelatih masa anak-anak Haaland, Alf Ingve Berntsen, memberi tahu anak asuhnya itu soal kebiasaan yang dilakukan oleh orang Norwegia: “Etika yang berlaku adalah kerja keras. Apa yang kamu lakukan lebih penting ketimbang yang kamu katakan.”
Sejak itu, Haaland hidup dengan mantra itu. Hidupnya ‘dijahit’ untuk menghasilkan penampilan yang maksimal. Selain meditasi, Haaland harus tidur sedikitnya 9 jam tiap hari.
Ia mengenakan kacamata biru untuk melindungi matanya dari sinar yang dikeluarkan oleh layar komputer, karena dia sangat suka game FIFA dan sering sekali memainkannya.
Dan, untuk mendapatkan tidur yang berkualitas, Haaland mematikan Wi-Fi. Alfie harus memakai mobile data, karena Wi-Fi sudah berhenti operasi pada pukul 10 malam saat Haaland pulang kampung.
Kini, Haaland memulai petualangan baru, setelah direkrut City dengan harga 51,2 juta pound, sesuai dengan release clause yang ada di kontrak dengan Borussia Dortmund.
Dibanding Molde, Red Bull Salzburg, dan Dortmund, Manchester City menjadi klub paling besar dan paling kaya untuk Haaland. Demikian pula dengan bermain di Premier League.
Psstt…mau tahu klub Premier League yang paling ingin dihadapi Haaland? Manchester United, tentu saja, seperti dikatakannya ketika diwawancara ESPN.
Haaland akan bisa memenuhi keinginannya itu ketika pasukan Erik ten Hag datang ke Stadion Etihad pada 1 Oktober mendatang. Kecuali Ten Hag sudah merombak total Manchester United, maka siap-siaplah untuk porak-poranda jika United tampil seperti pada laga pekan pertama, ketika mereka kalah di Old Trafford dari Brighton and Hove Albion.
Oh, by the way, Haaland sangat sebal tidak bisa membuat hattrick pada penampilan perdananya untuk City di Premier League.