Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Rekor Baru Patrick Vieira

8 Agustus 2022   12:21 Diperbarui: 8 Agustus 2022   14:07 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang baru pada Premier League musim 2022-23. Sky Sports, pemilik hak siar utama liga utama di Inggris itu berhak melakukan wawancara dengan para manajer saat jeda babak. Selama ini, wawancara dengan manajer hanya dilakukan sebelum dan setelah laga.

Menurut Daily Star, proposal untuk itu diajukan pada April 2022 ke semua anggota Premier League dan voting dilakukan pada Juni lalu. Mestinya, hasil voting mendukung proposal itu, sebab mulai musim ini wawancara saat istirahat antara babak telah dilakukan.

Tentu saja, ada aturan yang harus diikuti oleh Sky Sports. Masing-masing manajer maksimal hanya lima kali diwawancara saat jeda babak. Peraturan lain adalah mereka TIDAK AKAN diwawancara saat timnya tertinggal pada babak pertama.

Wawancara jeda babak pada siaran langsung sebelumnya telah direncanakan masuk dalam Project Restart, ketika sepak bola Inggris kembali bergulir kelar pandemi Covid-19 membuat sepak bola harus berhenti pada 2020.

Pada saat itu, salah satu isi proposal adalah meletakkan kamera di ruang ganti dan juga ada mikrofon di area teknik di lapangan. Akan tetapi, semua ditolak oleh Premier League. Kamera di ruang ganti? Mikrofon di area teknik? Sudah pastilah ditolak. Ada-ada saja.

Lalu, apa hubungannya dengan Patrick Vieira? Nah, ini yang menarik.

Pasukan asuhan Viera, Crystal Palace, menjalani laga pertama Premier League musim ini dengan kalah 0-2 dari tamunya, Arsenal, 6 Agustus lalu di Selhurst Park, London.

Palace tertinggal 0-1 pada babak pertama, setelah gelandang Arsenal, Gabriel Martinelli, mencetak gol pada menit ke-20. Akan tetapi, bukan hanya Vieira menjadi manajer pertama yang diwawancara oleh Sky Sports pada jeda babak, eks pemain Arsenal itu juga menjadi manajer pertama dari klub yang kalah yang diwawancara pada jeda babak.

Sky Sports agaknya hanya coba-coba untuk berbicara dengan Vieira. Soalnya, bagaimanapun juga, klub yang dihadapi adalah klub yang pernah diperkuat oleh manajer asal Prancis itu.

Vieira sudah direkrut Arsenal bahkan sebelum Prancis menjadi juara Piala Dunia 1998. Pria kelahiran Dakar, Senegal berusia 46 tahun itu sudah memperkuat The Gunners sejak 1996, pindah dari AC Milan.

Vieira lantas mengakui bahwa dirinya menerima pinangan Arsenal, karena Arsene Wenger akan menjadi manajer Arsenal.

Nah, sekarang dia selalu bertemu eks klubnya itu, sejak ia menerima tugas sebagai manajer klub London lainnya, Palace, pada 4 Juli 2021.

Kembali ke wawancara jeda babak pertama musim ini. Sky Sports boleh bernapas lega, karena Vieira sama sekali tak keberatan untuk diajak ngobrol, walau klubnya sedang kalah. Bahkan, Vieira kelihatan senang ketika diwawancara.

Vieira tidak keberatan diwawancara saat jeda babak. (Sumber: Daily Star)
Vieira tidak keberatan diwawancara saat jeda babak. (Sumber: Daily Star)

"Saya pikir kami tampil sedikit mengecewakan dengan tertinggal 0-1 pada babak pertama. Kami menyelesaikan babak pertama dengan lumayan bagus, jadi sangat penting untuk kami memulai babak kedua dengan tempo yang sama seperti yang kami lakukan pada babak pertama," demikian jawaban Vieira ketika ditanya bagaimana pendapatnya tentang 45 menit pertama.

Sayangnya, apapun yang dikatakan oleh Vieira di ruang ganti tidak memberi efek yang diharapkan. Sebab, Palace justru kebobolan lagi lewat gol bunuh diri yang dibuat oleh beknya, Marc Guehi.

Mungkin itulah maksudnya mengapa Premier League membuat aturan agar manajer dari klub yang kalah pada babak pertama tidak diajak bicara. Supaya, mereka bisa konsentrasi dan yang pasti akan lebih lama memberi wejangan saat istirahat kepada semua pemainnya.

Pada wawancara akhir laga, Vieira mengakui bahwa timnya masih harus melakukan banyak hal. Pramusim yang mereka jalani jauh dari ideal, karena separuh tim berada di Inggris, sisanya mengikuti tur.

Tak apa. Dengan demikian, jika menurut kuota, maka Vieira tinggal menjalani empat kali wawancara jeda babak. Semoga pada empat wawancara itu, Crystal Palace sedang unggul pada babak pertama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun