Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pesepak Bola Pemilik Saham Klub

5 Agustus 2022   16:00 Diperbarui: 14 Agustus 2022   13:22 916
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cesc Fabregas, pemain dan pemilik minoritas klub Italia, Como. (Sumber: Emilio Andreoli/Getty Images)

Setelah gantung sepatu, ada pesepak bola yang melanjutkan ke bidang manajerial. Menjadi pelatih, manajer, head coach, atau apapun istilahnya. Ada juga yang menempuh jalur lain, menjadi komentator atau pundit bahasa kerennya.

Namun, ada juga pesepak bola yang memilih untuk menjadi bagian sebuah klub dengan membeli sahamnya, menjadi salah satu pemilik klub. Kalau untuk jalur yang ini, bahkan mereka yang masih aktif pun bisa melakukannya. Asalkan mereka punya duit.

Berikut ini ada beberapa pesepak bola, baik yang sudah pensiun atau yang masih aktif, yang menjadi pemilik sebuah klub berkat saham yang mereka beli.

Cesc Fabregas - Como

Pemain berkebangsaan Spanyol ini punya karier gemilang bersama Arsenal, Chelsea, Barcelona. Dan, tentunya juga bersama tim nasional Spanyol. Setelah bermain bersama Monaco sejak 2019, pemain berusia 35 tahun itu memilih untuk “menyepi” di sebuah klub Serie B Italia, Como. Mulai musim ini, ia akan bermain di klub yang mempekerjakan legenda Chelsea, Dennis Wise, sebagai CEO.

Klub yang dimiliki orang Indonesia itu bangkit dari kebangkrutan pada 2017 dan kembali ke sepak bola pro pada 2019. Selama dua musim, Fabregas akan bermain di Como.

Selain sebagai pemain, Fabregas juga setuju untuk membeli sebagian saham Como. Fabregas juga sudah bersiap untuk tinggal di Lombardy dalam waktu lama.

Jadi, setelah pensiun, Fabregas akan menikmati Danau Como yang indah, sembari mengawasi klubnya. Apakah untuk selamanya? Entahlah, mungkin sampai Fabregas menjual bagian sahamnya.

Gerard Pique – FC Andorra

Pique membeli Andorra pada Desember 2018 melalui Kosmos Holding Group yang dimilikinya, menurut GiveMeSport. Andorra bermain di Liga Spanyol sejak 1948, walau klub itu berasal dari Andorra, sebuah negara kecil yang berada di perbatasan Prancis dan Spanyol.

Ketika dibeli oleh Pique, Andorra berada di Divisi Empat. Sejak dibeli oleh bek Barcelona dan Spanyol, posisi Andorra di Liga Spanyol langsung melejit. Pada akhir musim 2021-22, Andorra resmi promosi ke Segunda Division, alias Divisi Dua, untuk pertama kalinya.

Bisa jadi, ketika Pique masih bermain untuk Barcelona, ia juga harus menghadapi klub yang dimilikinya di Primera Liga. Bisa saja, ‘kan?

Gerard Pique ketika membeli FC Andorra. (Sumber: Raymond Roig/AFP/Getty Images)
Gerard Pique ketika membeli FC Andorra. (Sumber: Raymond Roig/AFP/Getty Images)

Zlatan Ibrahimovic - Hammarby

Pada 27 November 2019, Zlatan membeli 23,5 persen saham Hammarby, sebuah klub Swedia yang bermarkas di Stockholm. Menurut situs Hammarby Fotboll, Zlatan membelinya dari Anschutz Entertainment Group, juga pemilik LA Galaxy di mana Zlatan pernah bermain.

Lucunya, Zlatan tidak pernah punya sejarah dengan Hammarby. Pemain yang akan berusia 41 tahun pada 3 Oktober mendatang itu lahir di Malmoe. Karier juniornya semua dilakukan di Malmoe. Bahkan, klub pro pertamanya adalah Malmoe FF.

Keputusannya membeli saham Hammarby itu sempat membuat marah suporter Malmoe, yang sering merusak patung Zlatan di Malmoe.

Zlatan Ibrahimovic dimusuhi suporter Malmoe ketika membeli saham Hammarby. (Jonathan Nackstrand/AFP/Getty Images)
Zlatan Ibrahimovic dimusuhi suporter Malmoe ketika membeli saham Hammarby. (Jonathan Nackstrand/AFP/Getty Images)

David Beckham – Inter Miami

Beckham memiliki Inter Miami, yang dirintisnya sejak ia pertama kali bergabung dengan LA Galaxy pada 2007. Saat itu, ia melakukan negosiasi dengan MLS untuk bisa memiliki franchise Inter Miami dengan harga 25 juta dolar AS, kapanpun Beckham berhenti bermain di Galaxy.

FC Cincinnati dan Nashville SC masing-masing harus mengeluarkan uang 150 juta dolar AS untuk bisa bergabung dengan MLS pada 2019 dan 2020. Sementara, Beckham hanya mengeluarkan 25 juta dolar. Sebuah keputusan brilian yang dilakukannya pada 2007.

David Beckham, pemilik klub MLS, Inter Miami. (Michael Reaves/Getty Images)
David Beckham, pemilik klub MLS, Inter Miami. (Michael Reaves/Getty Images)

Didier Drogba – Phoenix Rising FC

Beckham menjadi inspirator beberapa pemain kelas dunia untuk menjajal sepak bola Amerika Serikat, salah satunya adalah eks pemain Chelsea, Didier Drogba.

Setelah bermain di MLS, pemain asal Pantai Gading itu bergabung dengan klub di bawah MLS, USL Championship, yaitu klub Phoenix Rising FC, pada 2017. Di klub itu, Drogba juga menjadi pemilik minoritas.

Drogba menjadi orang pertama yang berstatus pemain dan pemilik di dunia sepak bola. Phoenix belum juga berhasil menembus MLS, sementara Drogba sudah gantung sepatu pada 2018.

Didier Drogba sebaga pemain Phoenix Rising pada 2017. (Jennifer Steward/Getty Images)
Didier Drogba sebaga pemain Phoenix Rising pada 2017. (Jennifer Steward/Getty Images)

Jamie Vardy – Rochester New York FC

Vardy punya investasi di klub kecil di Amerika Utara? Aneh. Bahkan dikatakan bahwa Rochester New York saat ini sedang dalam status hiatus, sejak 2017 hingga 2023, saat dibeli Vardy.

Sejak berganti nama dari Rochester Rhinos pada 2021, setelah klub itu gagal bergabung dengan USL League One, mereka sudah punya dana yang berasal dari striker Leicester City itu. Dengan investasi dari Vardy sudah diamankan, maka klub itu bangkit lagi. RNYFC kini berkompetisi di MLS Next Pro League, sebuah liga anyar. Musim pertama, 2022, dimulai pada 25 Maret dan berakhir pada 25 September 2022, diikuti oleh 21 klub.

Paolo Maldini – Miami FC

Satu lagi sosok sepak bola yang berinvestasi di sepak bola AS. Paolo Maldini menjalani kariernya di AC Milan, namun ia punya saham di Miami FC. Klub itu tidak ada hubungannya dengan Inter Miami milik David Beckham.

Miami FC didirikan pada 2015 dan bermain di USL Championship. Dengan semakin berkembang dan mahalnya liga top AS, maka melakukan investasi di divisi yang lebih rendah agaknya lebih masuk akal.

Ronaldo Nazario – Real Valladolid dan Cruzeiro

Mulai 5 hingga 8 Juni 2022, Ronaldo Nazario bersepeda sejauh 450 km, dari Valladolid ke Santiago de Compostela. Eks pesepak bola berusia 45 tahun itu memenuhi nazar ia akan bersepeda sejauh itu jika Real Valladolid promosi ke Primera Liga Spanyol. Valladolid kembali ke La Liga setelah berada di Segunda Liga sepanjang musim 2021-22.

Valladolid adalah klub pertama yang dibeli oleh Ronaldo. Ia menjadi pemegang saham utama untuk klub itu. Ronaldo membayar 30 juta euro untuk 51 persen saham Valladolid pada September 2018, menurut BBC dan ESPN.

Tidak hanya Valladolid. Ronaldo juga membeli saham mayoritas klub pertamanya, Cruzeiro, dengan harga sekitar 70 juta dolar AS pada Desember 2021. Menurut Reuters, Ronaldo ingin mengembalikan Cruzeiro ke tempat yang seharusnya. Saat ini, Cruzeiro bermain di Serie B Liga Brasil.

Ronaldo Nazario kelar bersepeda sejauh 450 km untuk memenuhi nazar Real Valladolid. (Europa Press News/Getty Images)
Ronaldo Nazario kelar bersepeda sejauh 450 km untuk memenuhi nazar Real Valladolid. (Europa Press News/Getty Images)

Hector Bellerin – Forest Green Rovers

Bellerin menganut gaya hidup vegan sejak 2017, yang disebutnya membuat tubuhnya sehat. Pemain Spanyol yang besar bersama Arsenal itu juga pemerhati masalah lingkungan.

Tidaklah heran kalau pemain berusia 27 tahun itu lantas menjadi pemilik saham terbesar kedua di klub League Two Inggris, Forest Green Rovers, pada September 2021.

Bermarkas di Gloucestershire, Forest Green Rovers, seperti namanya, juga sangat memperhatikan masalah lingkungan dan adalah klub vegan pertama di dunia, demikian menurut BBC Sport.

Cesar Azpilicueta – Hashtag United

Klub sepak bola di mana bek asal Spanyol itu menjadi pemiliknya adalah sebuah klub yang unik. Hashtag United didirikan oleh youtuber Spencer Carmichael-Brown. Awalnya, Hashtag adalah tim yang hanya bermain di kanal YouTube, namun kini menjadi sangat berubah.

Hashtag United kini adalah klub semi-pro, bermain di Isthmian League North Division, yang merupakan level ke-7 di Liga Inggris. Klub yang bermarkas di Essex itu juga sudah tampil di Piala FA. Azpilicueta, yang saat ini masih terrcatat sebagai pemain Chelsea, menjadi salah satu pemilik klub ini sejak 2018.

Last, but not least…

Class of ’92 – Salford City

Para anggota Class of '92. (John Peters/Manchester United/Getty Images)
Para anggota Class of '92. (John Peters/Manchester United/Getty Images)

Sejak menjadi pemilik Salford City pada 2014, beberapa pemain jebolan Manchester United yang tergabung dalam Class of ’92 sudah menyaksikan klub itu menjadi klub profesional, berlaga di Football League. 

Salford City sekarang ada di League Two. Anggota Class of '92 adalah Gary dan Phil Neville, Paul Scholes, David Beckham, Nicky Butt, dan Ryan Giggs.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun