Berbeda dengan segala sektor kehidupan yang mengucilkan Rusia, setelah negara itu menginvasi Ukraina pada akhir Februari 2022, di luar angkasa, tepatnya di International Space Station (ISS), NASA menyatakan hubungan mereka dengan Rusia tak berubah.
The National Aeronautics and Space Administration atau NASA, pada Maret lalu, menyatalan bahwa mereka tetap bekerja sama dengan Roscosmos State Space Corporation, atau Roscosmos, badan luar angkasa Rusia, di ISS.
Manajer Program ISS, Joel Montalbano, mengatakan NASA akan meneruskan kerja sama yang telah berlangsung selama lebih dari 20 tahun itu, demikian menurut berita yang dilansir oleh Fox Weather.
Akan tetapi, pada 27 Juli lalu, muncul berita bahwa Roscosmos akan menarik diri dari ISS. Di bawah perjanjian internasional yang masih berlaku dengan semua partner ISS, Roscosmos akan terus berpartisipasi dengan ISS hingga 2024.
Menurut media Rusia, direktur Roscosmos, Yury Borisov, bertemu dengan presiden Rusia, Vladimir Putin, tentang rencana untuk meninggalkan ISS.
“Keputusan untuk meninggalkan ISS setelah 2024 telah diambil. Saya easa, pada saat kami benar-benar pergi dari ISS, kami akan memulai membuat stasiun orbit sendiri,” kata Borisov, seperti dikutip dari Fox Weather.
Sementara itu, NASA dan semua partner lain di ISS berencana untuk memperpanjang program stasiun luar angkasa itu hingga 2030.
Negara-negara yang berpartisipasi pada program ISS saat ini adalah Amerika Serikat, Kanada, European Space Agency (Belgia, Denmark, Prancis, Jerman, Italia, Belanda, Norwegia, Spanyol, Swedia, Swiss, dan United Kingdom), dan Rusia. Brasil menjadi partisipan pada 1997 hingga 2007.
“NASA berkomitmen untuk memastikan keamanan operasional ISS hingga 2030. Kami juga berkoordinasi dengan semua partner,” kata Administratur NASA, Bill Nelson.
Nelson menegaskan bahwa NASA belum mendengar tentang rencana adanya partner yang akan meninggalkan ISS.
Jika Rusia pergi sebelum 2030, maka akan terjadi kerumitan. Sebab, ISS dibangun secara bersama-sama, dengan adanya seksi Rusia dan seksi lainnya dioperasikan oleh NASA dan semua partner lainnya. ISS tidak dibangun secara terpisah.
“Saya rasa Rusia akan terus bergabung dengan ISS selama mereka mampu. Sebab, Putin membutuhkan kredibilitas di dalam negeri dan di luar negeri,” kata pensiunan astronot NASA, Scott Kelly, yang yakin bahwa Rusia hanya membual untuk meninggalkan ISS pada 2024.
Pada 2011, program pesawat luar angkasa ulang-alik (space shuttle) AS dihentikan, sehingga ISS sangat bergantung pada pesawat luar angkasa Rusia untuk mengangkat stasiun luar angkasa itu.
Pada 2024, Axiom Space akan menggabungkan modul pertamanya di ISS, sebelum mereka menjadi stasiun yang independen ketika program ISS dihentikan.
Axiom Space, atau Axiom, adalah pabrik infrakstruktur luar angkasa dari sektor swasta yang bermarkas di Houston, Texas. Didirikan pada 2016, Axiom telah mengirim misi berawak sejak 2022 ke orbit bumi dan ke ISS. Axiom akan menjadi operator swasta pertama untuk stasiun luar angkasa komersial pada 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H