Sementara, pada stadion-stadion lain yang baru dibangun, sistem pendingin bisa masuk dalam desain awal stadion. Dan, setiap stadion itu unik, sehingga memiliki tantangan tersendiri ketika memasang sistem pendingin.
Pesepak bola lebih membutuhkan udara yang sejuk ketimbang penonton, karena para pemain harus berlarian di lapangan. Menurut Dr. Saud, tiap area di stadion memiliki suhu yang berbeda-beda. Yang paling dingin mestinya di lapangan.
Sistem pendingin itu tak hanya dipakai di stadion. Qatar sudah memasangnya di pusat perbelanjaan di Katara dan sebuah pertanian di Mikaynis, di mana ditanam buah-buahan dan sayuran untuk konsumsi penduduk lokal.
Dengan demikian, berkat teknologi yang dipakai untuk stadion sepak bola bisa menjamin ketersediaan pangan di Qatar dengan konsumsi energi rendah, terutama saat musim panas.
Semua energi yang digunakan di semua stadion Piala Dunia 2022 berasal dari pertanian solar panel yang terletak di luar Doha, yang merupakan ibu kota dan kota terbesar di Qatar. Pertanian solar panel itu dibuat oleh QatarEnergy dan Qatar Electricity and Water Company.
Kita nantikan apakah sistem pendingin ini akan bekerja sesuai harapan saat Piala Dunia bergulir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H