Menopause, Linu Sendi, dan Minyak Ikan

Sebenarnya bisa saja kita menambah kadar estrogen dalam tubuh secara alami, misalnya dengan mengonsumsi beberapa jenis tumbuhan yang mengandung fitoestrogen.

Fitestrogen adalah estrogen yang terdapat dalam tumbuhan tertentu, yang fungsinya mirip dengan estrogen dalam tubuh. Namun, tentu saja konsumsinya harus rutin, sehingga tubuh bisa mendapatkan estrogen yang cukup.

Menurut situs Healthline, tumbuhan yang memiliki fitoestrogen misalnya kedelai (dan produk turunannya seperti tempe dan tahu), edamame, buah kering (kurma atau aprikot), biji wijen, bawang putih (biasanya dalam bentuk suplemen minyak bawang putih), buah peach, semua buah beri, dan sayuran yang masuk keluarga kubis-kubisan (brokoli, kembang kol, kubis).

Ada satu cara yang lebih praktis untuk mengurangi linu pada sendi, yaitu dengan mengonsumsi fish oil atau minyak ikan. Mengandung asam lemak omega-3, minyak ikan kaya akan kandungan antiradang, yang bisa mengurangi rasa sakit pada sendi.

Jangan terkecoh pada istilah “asam lemak”. Sebab, asam lemak yang ada di minyak ikan benar-benar sehat dan alami. Lemak itu punya peran sebagai pelumas untuk sendi, mirip yang dilakukan oleh estrogen.

Beberapa gram minyak ikan per hari, lebih mudah didapat melalui suplemen, bisa menghilangkan rasa kaku tulang saat pagi hari, juga bengkak di sendi.

Jika masih ragu, sebaiknya konsultasi ke dokter, agar minyak ikan bisa “dijahitkan” dengan obat-obatan lain yang mungkin Anda konsumsi setiap hari.

Minyak ikan tidak hanya berguna untuk kesehatan sendi, namun juga memiliki banyak manfaat lain. Misalnya menurunkan tekanan darah, mengurangi kolesterol jahat sehingga bisa memperbaiki level kolesterol secara keseluruhan, untuk kesehatan mata, juga untuk kesehatan jantung.

Dengan demikian, minyak ikan sebenarnya juga baik untuk mereka yang belum menopause. Juga tidak hanya untuk kaum perempuan, yang lelaki juga bisa mengonsumsi minyak ikan.

Silakan mencoba. Semoga Anda semua sehat selalu.