Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ruud van Nistelrooy dan Tugas Baru di PSV Eindhoven

22 Juni 2022   16:35 Diperbarui: 24 Juni 2022   09:45 1939
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruud van Nistelrooy mengawasi latihan perdana SPV Eindhoven musim 2022-23 di Eindhoven. (Sumber: Joris Verwijst/BSR Agency/Getty Images)

Sebenarnya, Ruud van Nistelrooy (atau Ruud van Nistelrooij, sama saja cara membacanya) sudah ditunjuk menjadi pelatih (tim senior) PSV Eindhoven sejak 30 Maret 2022. Van Nistelrooy menggantikan posisi Roger Schmidt yang kontraknya habis pada akhir musim 2021-22.

Akan tetapi, pada 20 Juni 2022, Van Nistelrooy barulah secara resmi melatih tim barunya, dengan melakukan latihan pertama untuk musim 2022-23.

Mungkin masih ada yang ingat dengan kiprah pemilik nama lengkap Rutgerus Johannes Martinus van Nistelrooy itu. Dia pernah menjadi pemain PSV, pada 1998 hingga 2001. Sebelumnya ia memperkuat Den Bosch dan Heerenveen mulai 1983 hingga 1998.

Selama di PSV, RvN – demikian dia biasa dijuluki - bermain sebanyak 67 kali di Eredivisie dan mencetak 62 gol. Agaknya, itulah yang membuat Manchester United lantas membelinya. 

Sebenarnya, menurut BBC, United sudah akan merekrutnya pada musim panas 2000 dengan rekor transfer 18,5 juta pound. Empat hari sebelum diperkenalkan ke publik, perpindahan itu batal gara-gara masalah kebugaran. Van Nistelrooy tak bermain selama satu bulan karena masalah di lututnya.

Transfer pun gagal setelah PSV tak mau mengizinkan adanya tes medis tambahan, demikian menurut The Guardian. Satu hari setelahnya, Van Nistelrooy mengalami cedera anterior cruciate ligament alias ACL di lututnya dan ia harus absen selama satu musim.

Pada musim panas 2001, Van Nistelrooy akhirnya benar-benar pindah ke Old Trafford dengan kontrak selama lima musim, setelah lolos tes medis. Nilai transfernya 19 juta pound.

Di United, pria yang lahir pada 1 Juli 1976 itu tampil sebanyak 219 kali di semua ajang, dengan jumlah gol 150 mulai musim 2001-02 hingga 2005-06. Selama di United, RvN membantu United menjadi juara Premier League 2002-03, Piala FA 2003-04, Piala Liga 2005-06, dan Community Shield 2003.

Pada 15 Juli 2006, Van Nistelrooy menyatakan ingin pergi dari United. Hal itu dikonfirmasi oleh manajer United ketika itu, Sir Alex Ferguson. Real Madrid mengumumkan dua pekan kemudian bahwa mereka merekrut RvN dengan kontrak selama tiga musim dengan nilai transfer 14 juta euro.

Selama di Real Madrid, penampilan Van Nistelrooy kurang maksimal, karena seringnya ia mengalami cedera. Meski demikian, pada Januari 2008, ia mendapat perpanjangan selama satu musim dari Madrid. Kontrak barunya berakhir pada 30 Juni 2010.

Di Madrid, Van Nistelrooy mendapat dua kali trofi La Liga, 2006-07 dan 2007-08. Trofi lainnya adalah Piala Super Spanyol 2008. RvN tampil sebanyak 96 kali dan membuat 64 gol di segala ajang.

Van Nistelrooy gagal memenuhi kontrak musim terakhir, karena pada Januari 2010, ia pindah ke klub Jerman, Hamburger SV, hingga Juni 2011. Meski hanya 18 bulan di klub itu, Van Nistelrooy sempat tampil sebanyak 44 kali dengan mencetak 17 gol.

Pada Juni 2011, Van Nistelrooy kembali ke Spanyol untuk bermain bersama Malaga, dengan status free transfer. Ketika itu, kepada Sport1, Van Nistelrooy menyatakan Malaga akan menjadi klub terakhir untuknya.

Itulah yang terjadi. Pada 14 Mei 2012, Van Nistelrooy mengumumkan gatung sepatu pada usia 35 tahun.

Kelar sebagai pemain, Van Nistelrooy mengambil jalur kepelatihan untuk karier berikutnya. Ia kembali ke klub yang membuat namanya dikenal, PSV Eindhoven.

Pada Juni 2013, Van Nistelrooy, bersama Andre Ooijer, Jonas Kolkka, dan Boudewijn Zenden, magang sebagai pelatih di PSV U-17. Lalu, pada Februari 2016, Van Nistelrooy ditunjuk sebagai pelatih striker untuk PSV U-17, U-19, dan tim cadangan.

Oh iya, sebelum menjadi pelatih striker di tim junior PSV, Van Nistelrooy setuju, pada Maret 2014, untuk menjadi asisten Guus Hiddink untuk tim nasional Belanda, sekelarnya Piala Dunia 2014.

Pada 25 Juni 2018, Van Nistelrooy menjadi pelatih baru PSV U-19, mengambil alih tugas Mark van Bommel yang terpilih menjadi pelatih tim senior.

Sekali lagi, pada Desember 2019, Van Nistelrooy terlibat di tim nasional Belanda. Kali ini, Van Nistelrooy rangkap tugas dengan menjadi asisten Ronald Koeman jelang Euro 2020. Van Nistelrooy menjadi asisten bersama kiper Maarten Stekelenburg.

Langkah berikut Van Nistelrooy, yaitu menjadi pelatih senior PSV, agaknya sudah diprediksi. Menggantikan pelatih Jerman, Roger Schmidt, Van Nistelrooy punya tugas berat: Membawa PSV menjadi juara Eredivisie.

Dua musim bersama Schmidt, PSV hanya bisa meraih Piala Belanda pada 2021-22 dan Piala Super Belanda atau Johan Cruijff Schaal 2021. Itu pun sudah lumayan, karena PSV absen menambah trofi sejak menjadi juara Eredivisie pada 2017-18. Sekarang, Schmidt menjadi pelatih di Benfica.

Terakhir kali PSV menjadi juara Liga Belanda adalah musim 2017-18. Ketika itu, PSV ditangani oleh legenda Belanda lainnya, Phillip Cocu. Bersama Cocu, PSV tiga kali menjadi juara Liga Belanda: 2014-15, 2015-16, dan 2017-18.

Van Nistelrooy, yang kini berusia 45 tahun, sudah menantikan momen dirinya menjadi pelatih senior PSV, setelah bertahun sebelumnya menjadi pelatih tim junior. Dia adalah pilihan yang tepat untuk menjadi pelatih berikutnya untuk PSV, yang menjadi klub profesional pertama yang akan ditangani oleh RvN.

“Saya sudah lama bekerja untuk mencapai momen ini. Saya bangga dan yakin bahwa saya sudah siap untuk menerima tugas sebagai pelatih kepala di PSV, klub saya. Pembicaraan dengan seluruh anggota dewan dan manajemen memperkuat pandangan saya tentang ambisi untuk meraih sesuatu yang spesial bersama PSV untuk jangka panjang,” demikian kata Van Nistelrooy, seperti dikutip dari The Guardian.

Van Nistelrooy juga berambisi tim asuhannya bisa tampil di Liga Champion. Musim lalu, PSV berada di posisi kedua klasemen akhir Eredivisie. Artinya, mereka harus melangkah melalui kualifikasi babak ke-3 untuk bisa dapat satu tempat di fase grup Liga Champions 2022-23.

"Schmidt telah membuat landasan yang solid untuk kami kembangkan di masa depan. Banyak yang bisa dilakukan dengan tim peninggalan Schmidt," kata Van Nistelrooy lagi.

Kita nantikan bagaimana kiprah Van Nistelrooy selama tiga musim mendatang bersama PSV Eindhoven. Apakah akan sesuai dengan ambisinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun