Pada 30 Desember 2021, Tomasson memutuskan untuk meninggalkan Malmoe. Semua orang yang berkaitan dengan klub itu terkejut.
“Merupakan keputusan sulit untuk pergi, namun pada saat bersamaan rasanya memuaskan karena saya pergi ketika Malmoe dalam kondisi puncak,” kata Tomasson seperti dikutip dari situs resmi klub itu.
Sekitar 6 bulan kemudian, Tomasson kembali lagi ke sepak bola, kali ini sebagai pelatih untuk klub Divisi Championship Inggris, Blackburn Rovers. Tomasson menggantikan Tony Mowbray, manajer yang berada di Blackburn selama lima musim. Mowbray pergi pada 31 Mei 2022, karena kontraknya habis.
Berarti setelah sekitar 24 tahun meninggalkan Liga Inggris, Tomasson kembali lagi ke negeri itu. Usianya pun masih muda. Ia akan berusia 46 tahun pada 29 Agustus mendatang. Dan, fakta itu membuat chief executive Blackburn, Steve Waggott, sangat senang.
“Merupakan proses yang panjang, namun kami senang bisa merekrut seorang pelatih yang masih muda dan ambisius seperti Jon,” kata Waggott, dikutip dari BBC. Tomasson direkrut selama tiga musim.
Masalah yang dihadapi Blackburn ini rada konyol. Sudah 10 musim mereka berada di luar Premier League. Saat ini, Blackburn adalah satu-satunya juara Premier League yang berkeliaran di luar Premier League. Blackburn adalah juara 1994-95. Sampun dangu sanget! Sudah lama sekali!
Blackburn degradasi ke Divisi Championship pada akhir musim 2011-12. Ketika itu, Blackburn berada di urutan ke-19 klasemen. Saat paling memalukan selanjutnya adalah degradasi lagi ke League One (itu divisi 3 jika dihitung dari Premier League!) pada akhir musim 2016-17. Sebelum melorot ke League One, Blackburn sempat mengganti manajernya. Owen Coyle dipecat pada 21 Februari 2017, Tony Mowbray menggantikannya pada 22 Februari 2022.
Sebagai salah satu suporter Blackburn (SERIUS!), saya tak lagi heran. Malah akan sangat wajar kalau mereka melorot lebih jauh ke League Two.
Mowbray tidak bisa menghentikan luncuran deras Blackburn ke League One. Ya sudah, selama satu musim, 2017-18, Blackburn tersayang berkutat di divisi 3. Halah! Untung saja, Mowbray sanggup membawa kembali ke Divisi Championship pada akhir musim itu.
Sejak musim 2018-19 hingga 2021-22, Mowbray selalu gagal untuk mengembalikan Blackburn ke Premier League. Musim lalu, 2021-22, sebenarnya adalah peluang terbaik. Blackburn sempat berada di posisi ke-3, akan tetapi mereka tak bisa bertahan setidaknya di enam besar hingga akhir musim.
Posisi enam besar berarti Blackburn bisa ikut play-off promosi ke Premier League. Rinciannya sebagai berikut: Peringkat 1 dan 2 otomatis promosi ke Premier League. Lalu, peringkat 3, 4, 5, dan 6 ikut play-off untuk satu tiket lagi. Nah, pada akhir musim 2021-22, The Rovers berada di posisi ke-8. Mengenaskan!