Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Genesis Tutup Tirai

31 Maret 2022   15:28 Diperbarui: 31 Maret 2022   15:46 2152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Formasi terkuat Genesis: Tony Banks, Mike Rutherford, dan Phil Collins. (Sumber: ThoughtCo)

Salah satu band kesukaan saya, Genesis, sudah pensiun. Para anggotanya, Phil Collins, Tony Banks, dan Mike Rutherford, memutuskan untuk menggantung stik drum, mengistirahatkan keyboardnya, dan menyimpan gitarnya.

Pada 26 Maret 2022, di O2 Arena, London, Genesis melakukan konser terakhirnya. Sold out! Pada konser itu, ketiga anggota Genesis tersebut diperkuat oleh para musisi yang menemani selama tur, yaitu Daryl Stuermer, Nicholas Collins (putra Phil), Daniel Pearce, dan Patrick Smyth, menurut artikel dari situs NME.

Karena Collins tidak lagi bisa menabuh drumnya, maka posisinya diisi oleh putranya, Nicholas alias Nic, pada konser itu. Collins senior sudah berusia 71 tahun.

Phil Collins saat konser terakhir Genesis, 26 Maret 2022. (Sumber: Getty Images dari NME)
Phil Collins saat konser terakhir Genesis, 26 Maret 2022. (Sumber: Getty Images dari NME)

Konser itu adalah penutup dari serangkaian tur yang digelar oleh Genesis sejak 20 September 2021. Tur ini merupakan yang pertama dan terakhir setelah mereka melakukan hiatus selama 13 tahun.

Dan, salah satu band kesayangan saya ini harus tutup buku. Sedih, namun agaknya memang sudah waktunya, setelah 55 tahun grup itu berkarier.

Genesis dibentuk di Charterhouse School, Goldaming, Surrey, pada 1967. Formasi paling sukses band ini adalah trio Collins-Banks-Rutherford. Lalu, pada formasi 1970an, mereka menampilkan penyanyi Peter Gabriel dan gitaris Steve Hackett dan banyak lagi di antara pionir pengusung genre progressive rock.

Banks, Collins, dan Rutherford pada akhir 2020. (Sumber: The Rock Revival)
Banks, Collins, dan Rutherford pada akhir 2020. (Sumber: The Rock Revival)

Saya mengingat salah satu lagu Genesis, "Alone Tonight" yang dipakai oleh Radio Prambors pada pertengahan 1980an pada akhir siaran pada tengah malam. Saya masih duduk di bangku SMA ketika itu, dibela-belain untuk melek demi mendengarkan lagu itu.

"Alone Tonight" ditulis oleh Rutherford, salah satu lagu dari album Duke, yang diluncurkan pada Maret 1980. Lagunya sangat indah, mendayu, pantas untuk menjadi pengantar bobok, walau liriknya jauh dari lagu lullaby.

Dengar saja sebagian lirik pembukanya:

There's nothing here that I can understand
And no one cares I'm a lonely man
I touch your face and I don't know why
I call your name but you're going by
Now I'm alone again

Aduh, sedih banget, 'kan? Tapi, saya suka sekali lagu ini. Mungkin ada yang ingin mendengarkan versi lengkap lagunya melalui video berikut ini.


Lalu, lagu lain Genesis yang juga sangat saya sukai adalah "Invisible Touch". Astaga, musik intronya demikian kuat, membekas di hati. Tidak akan terlupa.

"Invisible Touch" ditulis oleh Philip David Charles Collins, merupakan salah satu lagu dari album berjudul sama, diluncurkan pada 6 Juni 1986. Album tersebut menjadi salah satu nominee untuk American Music Awards 1987 untuk ategori Favorite Pop/Rock Band/Duo/Group. Sayangnya Genesis gagal mendapat trofi AMA saat itu.

Saya ingat pernah menulis surat ke Radio Sonora. Surat itu isinya meminta agar mereka memutarkan lagu "Invisible Touch". Tentu saja, saat itu masih era 1980an, belum ada yang namanya email, apalagi WhatsApp. Surat benar-benar masih berupa surat lengkap dengan perangko.

Rasanya sangat senang ketika saya mendengar lagu ini diputarkan, untuk saya, melalui program Anda Meminta Kami Memutar. Puas sekali rasanya mendengarnya, meski butuh waktu sekitar satu pekan sejak saya mengirim surat itu.

Ini lagunya jika ada yang ingin mendengarkan.


Masih sangat banyak lagu-lagu Genesis yang saya ingat, tapi terlalu panjang jika harus dibahas satu per satu.

Selama 55 tahun berkarya, menurut Recording Industry Association of America, Genesis menghasilkan 15 album keluaran studio, tiga album kompilasi, lima album hasil konser live, dan berbagai jenis box set.

Genesis mengeluarkan album pertama kali pada 7 Maret 1969 dengan judul From Genesis to Revelation. Album-album berikutnya adalah:

  • Trespass, 23 Oktober 1970
  • Nursery Cryme, 12 November, 1971
  • Foxtrot, 6 Oktober 1972
  • Selling England by the Pound, 13 Oktober 1973
  • The Lamb Lies Down on Broadway, 18 November 1974
  • A Trick of the Tail, 2 Februari 1976
  • Wind & Wuthering, 17 Desember 1976
  • ...And Then There Were Three..., 24 Maret 1978
  • Duke, 28 Maret 1980
  • Abacab, 18 September 1981
  • Genesis, 3 Oktober 1983
  • Invisible Touch, 6 Juni 1986
  • We Can't Dance, 1991
  • Calling All Stations, 2 September 1997

Album paling akhir yang dirilis oleh Genesis adalah sebuah album kompilasi berjudul The Last Domino? -- The Hits, yang dirilis pada 17 September 2021.

Untuk melihat diskografi lengkap Genesis, bisa dilihat pada laman ini. 

Ah, saya ingat satu lagu lagi yang juga menjadi kesukaan. Judulnya "I Can't Dance". Lagu ini adalah single kedua dari album We Can't Dance. Single pertama album itu adalah "No Son of Mine".

Yang memorable dari klip lagu "I Can't Dance" adalah betapa kikuknya ketika Collins, Banks, dan Rutherford harus melakukan gerakan menari. Maklum saja, judul lagu itu adalah ejekan untuk mereka sendiri, karena kuno, tidak fashionable, dan tidak bisa menari.


Sekarang, Collins dan kawan-kawan tak perlu lagi susah payah untuk menari. Saat melakukan konser terakhirnya, Collins memberi pengumuman pada penonton bahwa konser itu akan menjadi yang terakhir untuk Genesis, dan Collins bercanda: "Setelah malam ini, kami semua harus mencari pekerjaan yang nyata."

Putri Collins, Lily, yang adalah seorang aktris, mendampingi ayahnya dan adik lain ibu, Nic, pada konser itu. Lily menampilkan banyak foto dan klip-klip video dari konser itu di media sosialnya.

Phil Collins dan putrinya Lily, yang kini adalah seorang aktris. (Sumber: Todd Williamson/Getty Images/Stringer dari NME)
Phil Collins dan putrinya Lily, yang kini adalah seorang aktris. (Sumber: Todd Williamson/Getty Images/Stringer dari NME)

"Terima kasih, ayah, karena telah menjadi inspirasi," demikian tulis Lily di Instagram pribadinya.

Genesis, bersama Phil Collins, Tony Banks, Mike Rutherford, dan semua personil yang pernah melengkapi band itu memang telah memberi inspirasi kepada jutaan penggemarnya, termasuk saya, melalui karya-karyanya.

Terima kasih, Genesis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun