Sebelum 10 Maret 2022, mungkin tak pernah terpikir oleh para pemain, ofisial, dan suporter Chelsea bahwa mereka akan dalam kondisi tak pasti seperti saat ini.
Pada akhir pekan ini, tepatnya 19 Maret, Chelsea akan bertandang ke markas Middlesbrough, Stadion Riverside, untuk laga perempat final Piala FA.
Menurut Eurosport, Chelsea meminta kepada FA, dengan sangat enggan, agar laga itu dimainkan tanpa penonton, alias behind closed doors.
Alasan Chelsea adalah "masalah integritas olahraga", sebab The Blues sama sekali tidak bisa menjual lebih banyak tiket Piala FA kepada suporternya. Jadi, suporter Middlesbrough juga sebaiknya tidak datang ke stadion.
Itu adalah salah satu sanksi yang diberlakukan kepada Chelsea oleh pemerintah Inggris sebagai imbas konflik Rusia dan Ukraina. Suporter dilarang hadir saat Chelsea bermain di kandang lawan, kecuali jika tiket telah dibeli sebelum 10 Maret 2022.
Middlesbrough jelas tidak mau pertandingan itu dilakukan tanpa penonton. Mereka tidak mau suporternya jadi terkena 'sanksi' juga. Itu sama sekali tidak adil dan tanpa alasan, demikian menurut pihak Middlesbrough, klub yang kini berada di divisi Championship alias level 2 Liga Inggris.
Dan, akhirnya Chelsea pun menyanggupi permintaan FA agar mau menarik niat untuk bermain tanpa penonton di Piala FA.
Seandainya tiket untuk perempat final Piala FA sudah dijual sebelum tanggal sanksi, maka tidak ada masalah. Suporter Chelsea diizinkan untuk menonton laga itu. Namun, bukan itu yang terjadi.
Middlesbrough pun sudah berbaik hati dengan memperpanjang masa penjualan tiket. Barangkali saja ada pembicaraan yang bisa membuat suporter Chelsea datang ke Middlesbrough, namun tak melanggar sanksi pada saat bersamaan.
Sementara itu, The Chelsea Supporters' Trust mengeluarkan pernyataan, melalui akun resmi Twitter, yang isinya meminta agar pemerintah Inggris mau mengubah sedikit lisensi yang diberlakukan terhadap Chelsea. Dengan demikian, suporter diperbolehkan datang ke stadion untuk mendukung tim mereka.