Saya rasa banyak Kompasianer yang memiliki alat pedometer atau memiliki aplikasinya di telepon genggam. Terus terang, saya tidak punya alat itu dan tidak juga memasang aplikasinya di hape saya.
Alat penghitung jumlah langkah itu demikian populer. Alat itu tidak hanya menghitung jumlah langkah, tapi juga jarak yang ditempuh. Semua menjadi hitungan yang valid untuk parameter kebugaran. Dan, tentu saja untuk 'memamerkan' berapa langkah yang telah ditempuh hari itu di media sosial.
Ada angka yang sangat populer di kalangan pegiat jalan kaki, yaitu 10.000. Setiap hari, berusaha untuk berjalan 10.000 langkah, demi tetap sehat. Bahkan, harus dibela-belain meluangkan waktu khusus untuk berjalan, entah itu di stadion atau di jalan raya atau di taman.
Untuk menghitung jarak yang ditempuh untuk 10.000 langkah, mudah. Anggap saja rata-rata satu langkah memiliki panjang 50 cm. Jadi, untuk 10.000 langkah berarti kurang lebih 5 kilometer jauhnya.
Untuk saya, jalan kaki tak perlu waktu khusus, apalagi sampai keluar rumah berjam-jam. Sebab, sejak pertama kita bangun pagi, langkah kaki sudah dimulai, diakhiri nanti saat merebahkan badan untuk tidur malam.
Tapi, karena saya tidak punya pedometer, saya tidak pernah memusingkan sudah berapa langkah yang saya tempuh hari ini. Rasanya kegiatan yang dilakukan di rumah sudah memadai untuk mendapatkan langkah yang banyak, bukan begitu?
Nah, 10.000 langkah. Menurut situs Better Aging, angka itu tidak memiliki validitas yang diperlukan untuk memastikan kebugaran tubuh. Sebab, angka itu tidak didapat dari penelitian ilimiah, melainkan kampanye pemasaran.
Pada 1960-an, sebuah kampanye pemasaran populer di Jepang, untuk menjual pedometer, adalah yang pertama kali mencetuskan angka 10.000. Sekarang, semua gawai penghitung langkah memakai angka itu sebagai patokan.
Mungkin saja angka itu terpikir pertama kali, karena angkanya bagus. Kalau 1.000 langkah terlalu sedikit, 100.000 langkah? Waa...terlalu banyak, sedangkan 10.000 lebih masuk akal. Selain itu, juga bisa dicapai.
Lalu, sebenarnya berapa jumlah berapa yang akurat? Sebuah penelitian yang dimuat di The Journal of the American Medical Association (JAMA) Internal Medicine bisa menunjukkannya.
Penelitian itu melibatkan 17.000 partisipan perempuan dengan rara-rata usia 72 tahun. Mereka semua menggunakan alat penghitung untuk memonitor kegiatan mereka sehari-hari.
Ternyata hanya dibutuhkan 4.000 langkah per hari untuk memperbaiki kesehatan. Menariknya, penelitian itu juga menunjukkan pentingnya jalan kaki: Bisa membuat umur lebih panjang.
Beberapa partisipan yang berjalan dengan langkah rata-rata 4.400 per hari memiliki usia lebih panjang dibanding yang rata-ratanya hanya 2.700.
Tapi harap diingat, angka 4.000 itu untuk lansia, ya. Untuk yang lebih muda, berarti sampai usia pra-lansia, 10.000 langkah justru terlalu sedikit.
Sampai usia pra-lansia, atau yang lebih muda, jika ingin mengurangi berat badan atau menjaga berat badan agar tidak bertambah, maka dibutuhkan 15.000 langkah per hari.
Para peneliti juga menyatakan bahwa menambah kecepatan berjalan sampai 100 langkah per menit untuk 30 menit per hari dapat memiliki keuntungan kesehatan yang nyata. Jalan cepat itu bisa menambah 3.000 langkah, selain jumlah langkah harian.
Untuk menjawab pertanyaan di judul artikel ini, maka jawabannya adalah iya. Bahkan, jumlah langkahnya harus diperbanyak menjadi 15.000 per hari. Jika mampu, kalau menurut saya.
Jadi, berjalan memang penting, terutama ketika usia Anda menua. Sebab, jalan kaki adalah aktivitas ringan dan bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa membutuhkan alat dan tempat khusus.
Keuntungan berjalan kaki secara rutin antara lain:
- Menurunkan risiko terkena penyakit jantung
- Menurunkan tekanan darah
- Mengurangi kadar gula di dalam darah
- Memperbaiki kepadatan tulang
- Menurunkan kolesterol
Jika ada yang ingin meningkatkan kesehatan dengan berjalan kaki, mulailah dengan perlahan, tidak perlu ngoyo harus langsung 10.000 langkah per hari. Mulai saja dengan kemampuan Anda, mungkin 10 menit per hari.
Sebenarnya, untuk saya, berjalan sudah dilakukan setiap hari, seperti yang saya tulis di atas. Mungkin, sekarang saatnya membeli pedometer atau memasang aplikasi di hape, untuk menghitung dengan sungguh-sungguh berapa langkah yang telah ditempuh tiap hari.
Selamat berjalan-jalan! Sehat selalu semuanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H