There's not a soul out there
No one to hear my prayers
Gimme, gimme, gimme a ginger from Sweden
He came from Juventus
And he plays on the wing
Gimme, gimme, gimme a ginger from Sweden
Number 21
His name is Kulusevski
Itulah chant yang dibuat oleh para suporter Tottenham Hotspur untuk pemain baru klub itu, Dejan Kulusevski.
Jika ingin tahu bagaimana nada chant itu, maka dengarkan saja lagu milik grup musik Swedia era 1970an hingga awal 1980an, ABBA. Grup itu adalah grup favorit saya sejak masih sekolah dasar. Terus terang, saya hapal nyaris semua lagunya.
Nah, lagu berjudul "Gimme! Gimme! Gimme! (A Man After Midnight)" diplesetkan menjadi chant untuk Kulusevski. Cocok memang jika chant diambil dari grup Swedia itu, karena Kulusevski juga berasal dari Swedia.
Kulusevski direkrut Antonio Conte pada Januari 2022 dari Juventus, bersama rekan setimnya, Rodrigo Bentancur. Mereka memiliki jenis kontrak yang berbeda.
Bentancur dikontrak selama permanen selama empat setengah musim. Spurs mengeluarkan uang untuk gelandang nasional Uruguay itu sebanyak 21,5 juta poundsterling; 15,8 juta pound langsung dibayar ke Juve, sisanya 5,7 juta adalah bonus-bonus.
Sementara, Kulusevski berstatus sebagai pemain pinjaman selama 18 bulan, kontrak pinjaman kelar pada 30 Juni 2023. Spurs menggajinya total 8,3 juta pound; 2,5 juta untuk setengah musim 2021-22, dan 5,8 juta pound untuk musim 2022-23.
Spurs punya pilihan untuk membeli pemain sayap tim nasional Swedia itu dengan harga 29,2 juta pound, jika semua target selama menjadi pemain pinjaman bisa terpenuhi.
Dari kedua pemain baru itu, Kulusevski agaknya langsung bisa mengambil hati para suporter Spurs. Dengan rambutnya yang berwarna ginger, alias rambut berwarna oranye, tubuh yang lumayan tinggi, 186 cm, pemain kelahiran Stockholm pada 25 April 2000 itu tidak butuh waktu lama untuk beradaptasi.
Setelah tampil sebanyak enam kali di Premier League, pemain berusia 21 tahun itu membuat dua gol dan tiga assist. Dua assist terakhir dibuatnya ketika Spurs mengalahkan Everton 5-0, 7 Maret lalu.
Yang juga membuat Kulusevski terlihat unik adalah darah yang mengalir di tubuhnya. Ia lahir di Stockholm, membela tim nasional Swedia, tapi namanya adalah nama khas Eropa Timur.
Kulusevski terlahir dari orang tua yang beretnis Makedonia, tepatnya dari Ohrid, sebuah kota di Makedonia Utara.
Menurut Wayback Machine, hasil sensus 2006 menghitung ada 3.669 penduduk Swedia beretnis Makedonia.
Namun, menurut laporan pusat imigran Swedia, jumlah yang tepat adalah 6.000 orang. Kemudian, menurut Kementerian Luar Negeri Makedonia Utara, jumlahnya lebih dari 15.000 orang.
Entah mana yang benar, tapi mungkin memang karena jumlah etnis Makedonia di Swedia bertambah banyak dari tahun ke tahun.
Orang-orang Makedonia mulai pindah ke Swedia setelah Perang Dunia II. Kebanyakan dari mereka berasal dari Makedonia Yunani, yang kemudian disusul oleh orang Makedonia dari Yugoslavia.
Kebanyakan dari imigran itu tinggal di kota-kota seperti Stockholm, Malmo, Gothenburg, Eslov, Helsingborg, Trelleborg, Orebro, dan Vaxjo.
Jadi, kalau generasi pertama mulai pindah setelah Perang Dunia II, maka bisa jadi Kulusevski adalah generasi ketiga imigran Makedonia di Swedia.
Well, tidak masalah dari mana Kulusevski berasal, atau darah etnis mana yang mengalir di tubuhnya, yang penting Spurs dan manajernya, Conte, sudah menganggap dirinya dan Bentancur sebagai bagian dari masa depan Spurs. Lalu, apakah itu berarti Kulusevski akan direkrut secara permanen setelah Juni 2023? Nantikan saja.Â
Spurs punya waktu satu tahun enam bulan untuk menabung uang sebanyak 29,2 juta pound.
Barangkali ada yang mau dengar lagu ABBA yang dijadikan inspirasi chant untuk Kulusevski. Sila klik video di bawah ini. Selamat mendengarkan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H