Terus terang, saya bukan penggemar pisang. Saya akan sibuk mencari pisang cavendish alias pisang ambon hanya ketika betis saya kram.
Menurut banyak literatur, pisang adalah sumber kalium paling yahud. Dan, kalium adalah cara paling cepat untuk menyembuhkan kaki yang kram.
Tapi, setiap kali kaki kram, pisang ambon yang dibeli biasanya dalam satu rumpun, berisi tiga hingga lima buah. Padahal, saya hanya butuh satu.
Sisanya biasanya dibiarkan begitu saja, syukur-syukur ada orang rumah yang mau menyantapnya. Biasanya sih tidak ada.
Lalu, bagaimana cara menyimpan pisang supaya awet, tidak cepat menghitam? Pisang ambon cepat sekali menjadi hitam kulitnya, lalu buahnya jadi cepat lunak alias dalu.
Kalau sudah begitu kondisinya, semakin tidak ada yang mau makan pisang. Akhirnya, pisang busuk itu berakhir di tempat sampah. Sayang banget, 'kan?
Sebenarnya ada beberapa cara untuk menyimpan pisang agar bisa lebih awet, tidak menghitam dalam semalam. Caranya murah dan tidak pelik.
Lupakan kantong plastik
Kantong plastik bening, yang biasa dipakai membungkus ketika kita membeli buah, adalah bahan yang membuat pisang cepat matang dan menjadi busuk. Itu menurut situs Brightly.
Sebisa mungkin, ketika kita membeli pisang, tidak perlu dimasukkan dalam kantong plastik. Selain tidak menghasilkan sampah plastik, pisang juga jadi lebih awet.
Simpan pisang di temperatur ruang yang sejuk, jauhkan dari sinar matahari. Pastikan mereka tetap menerima aliran udara yang segar. Pisang yang terpapar sinar matahari, apalagi kalau diletakkan dekat kompor hangat, jadi makin cepat busuknya.
Pisah-pisahkan mereka
Biasanya kita membeli pisang ambon dalam satu rumpun yang isinya bisa sampai lima buah, bahkan lebih. Dalam kondisi seperti itu, pisang akan matang bersamaan. Kalau semuanya matang barengan, susah juga untuk menyantap semuanya secara bersamaan.
Kalium dalam pisang memang bagus, namun kalau konsumsinya berlebihan, maka kalium menjadi berbahaya. Salah satu saudara saya pernah mengalami masalah di jantungnya, gara-gara terlalu banyak makan pisang.
Menurut dokter yang merawatnya mengatakan kalium dengan konsumsi yang berlebihan akan berbahaya, terutama untuk jantung.
Karena itu, simpanlah pisang secara terpisah satu sama lain, sehingga mereka akan matang dengan kecepatan berbeda. Dengan demikian, kita bisa mengonsumsi satu per satu, sesuai tingkat kematangan mereka.
Pisahkan dari buah-buah yang lain
Masih menurut Brightly, buah yang matang akan menghasilkan etilen, gas yang bisa mempercepat proses pematangan buah. Itu cocok untuk alpukat, peach, kiwi, apel, dan tomat.
Ketika pisang terpapar etilen yang dilepaskan oleh buah-buah lain, maka pisanga akan semakin cepat matangnya. Jadi, kalau pisang yang Anda beli berada dalam satu keranjang dengan buah-buah lain, keluarkan dengan segera.
Gantung pisangnya
Cara lain untuk menyimpan pisang adalah dengan menggantungnya. Menurut situs Cheap Simple Living, menggantung pisang akan mengurangi jumlah paparan etilen yang mereka terima. Sebab, dengan menggantungnya, ventilasi udara akan terjaga.
Jika pisang diletakkan di dalam mangkuk buah atau di meja, pisang yang berada di bagian bawah akan matang terlebih dahulu. Sehingga menggantungnya akan menyelesaikan masalah itu. Metode itu juga membuat pisang tidak mudah memar.
Simpan pisang matang di kulkas
Jika pisang yang Anda simpan sudah matang, namun belum saatnya disantap, maka simpan saja di kulkas. Lingkungan yang dingin mencegah pisang semakin matang.
Kulitnya mungkin saja akan semakin cokelat warnanya, tapi jangan khawatir. Rasa buahnya justru akan semakin lezat.
Bekukan pisangnya
Ada beberapa cara untuk membekukan pisang. Salah satunya adalah dengan memotong-motongnya, yang biasanya akan sangat berguna untuk penggemar smoothie.
Jika Anda berniat untuk menghancurkan pisang atau memasaknya menjadi kue pisang, maka bekukan saja dalam keadaan utuh, tak perlu dikupas.
Selamat mencoba. Sehat selalu, ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H