Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Roman Abramovich, 21 Trofi, Delapan Manajer Chelsea

15 Februari 2022   19:33 Diperbarui: 18 Februari 2022   14:16 1139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman Abramovich dengan trofi Liga Champions pertama yang diraih Chelsea pada 2012. (Sumber: SkySports Online)

Nama Roman Abramovich pertama kali didengar oleh suporter Chelsea ketika miliarder Rusia itu membeli Chelsea dari pemilik sejak 1982, Ken Bates, pada Juli 2003. Abramovich membelinya dengan harga 140 juta pound, menurut BBC Sport.

Abramovich lantas menghabiskan 100 juta pound lagi untuk membeli pemain, namun manajer ketika itu, Claudio Ranieri, gagal mendapatkan trofi pada musim 2003-04.

Manajer asal Italia itu lantas digantikan oleh Jose Mourinho mulai musim 2004-05. And, the rest is history.

Mourinho membawa Chelsea menjadi klub Inggris kelima yang bisa menjadi juara liga dua kali beruntun sejak Perang Dunia II. Chelsea menjadi juara Premier League pada 2004-05 dan 2005-06.

Manajer demi manajer berlalu, dan 19 tahun kemudian, Chelsea telah mengumpulkan semua jenis trofi yang bisa dikumpulkan oleh sebuah klub Inggris.

Premier League, Piala FA, Piala Liga, Liga Champion, Liga Europa, Piala Super Eropa, Community Shield, dan yang paling anyar, Piala Dunia Antarklub.

Kini, Abramovich bisa dengan bangga memamerkan 21 trofi yang diraih oleh Chelsea pada era dirinya sebagai pemilik klub. Dan, karena Abramovich tak pernah ragu untuk memecat manajer, 21 trofi itu dikumpulkan oleh delapan orang manajer.

Roman Abramovich dengan trofi Liga Champions pertama yang diraih Chelsea pada 2012. (Sumber: SkySports Online)
Roman Abramovich dengan trofi Liga Champions pertama yang diraih Chelsea pada 2012. (Sumber: SkySports Online)

Abramovich dengan rajinnya melepas manajer, siapapun orangnya, jika penampilan di lapangan tak lagi ciamik, atau ketika hubungan antara manajer dengan pemain mulai tak harmonis.

Sejak Chelsea dimiliki oleh Abramovich, sudah ada 14 manajer yang merasakan panasnya kursi manajer The Blues. Termasuk caretaker dan plus dua kali masa kepelatihan Mourinho.

Entah mengapa mereka kok mau-maunya direkrut oleh Chelsea, padahal sudah tahu banyak manajer yang menjadi korban Abramovich. Apakah karena gaji yang besar, atau demi prestasi, atau karena uang pesangonnya yang menggiurkan.

Menurut The Sun Sport, Chelsea sudah mengeluarkan uang pesangon untuk para manajer yang dipecat sebanyak 112,5 juta pound pada era Abramovich, per Juli 2021.

Antonio Conte menerima pesangon sebanyak 26,2 juta pound, atau lebih dari 507 miliar rupiah, ketika dipecat pada 2018.

Dari total angka itu, 9 juta di antaranya adalah gaji yang seharusnya Conte terima pada musim ketiga. Conte dipecat setelah dua musim di Chelsea, padahal kontraknya adalah tiga musim.

Melalui pengadilan arbitrase, yang jelas dimenangkan oleh Conte, Chelsea diharuskan membayar 9 juta pound, ditambahkan ke uang pesangon yang sudah diterima oleh manajer asal Italia itu.

Uang pesangon Conte itu masih kalah jika dibanding pesangon Mourinho ketika dipecat Chelsea pada 2007 dan 2015. Manajer Portugal itu menerima total 31,4 juta pound, dengan perincian 23,1 juta pada 2007 dan 8,3 juta pada 2015.

Off topic, Mourinho juga menerima pesangon besar ketika dipecat sebagai manajer Manchester United pada 2018. Mourinho menerima 19,6 juta pound.

Bahkan, manajer macam Andre Villas-Boas, yang melatih Chelsea tidak sampai satu musim, mendapat pesangon sebanyak 12 juta pound saat dipecat pada Maret 2012.

Berikut ini rincian uang pesangon untuk manajer-manajer Chelsea yang dipecat:

  • Frank Lampard (Januari 2021): 2 juta pound
  • Antonio Conte (Juli 2018): 26,6
  • Guus Hiddink (Mei 2016): Tidak ada
  • Jose Mourinho (Desember 2015): 8,3
  • Rafael Benitez (Mei 2013): Tidak ada
  • Roberto Di Matteo (November 2012): 10,7
  • Andre Villas-Boas (Maret 2012): 12
  • Carlo Ancelotti (Mei 2011): 6
  • Luiz Felipe Scolari (Februari 20090: 12,6
  • Avram Grant (Mei 2008): 5,2
  • Jose Mourinho (Desember 2007): 23,1
  • Claudio Ranieri (Mei 2004): 6

Kembali ke delapan manajer Chelsea di bawah era Abramovich yang telah meraih trofi. Mereka adalah:

Jose Mourinho (2004-2007, 2013-2015)

Trofi: Piala Liga 2005, Premier League 2005, Community Shield 2005, Premier League 2006, Piala Liga 2007, Piala FA 2007, Piala Liga 2015, Premier League 2015

Manajer paling sukses, sejauh ini, pada masa Abramovich. Hanya saja, semua trofi itu adalah trofi domestik. Mourinho tidak sukses bersama Chelsea di Eropa.


Guus Hiddink (2009, 2015-2016)

Trofi: Piala FA 2009

Setelah Luiz Felipe Scolari dipecat, Chelsea menunjuk Guus Hiddink pada 11 Februari 2009 sebagai pelatih interim hingga akhir musim 2008-09. Hiddink mengatakan, meski masa kerjanya singkat dan hanya berstatus sementara, ia sangat menikmatinya. Apalagi ia bisa membawa Chelsea menjadi juara Piala FA.

Carlo Ancelotti (2009-2011)

Trofi: Community Shield 2009, Premier League 2010, Piala FA 2010

Pada musim ketiga, 2010-11, Chelsea punya target untuk mengulang prestasi musim sebelumnya. Namun, Chelsea hanya bisa menjadi runner-up, dengan Ancelotti dipecat hanya dua jam setelah Chelsea kalah 0-1 dari Everton. Kekalahan itu terjadi pada pekan terakhir Premier League, 22 Mei 2011.

Roberto Di Matteo (2012)

Trofi: Piala FA 2012, Liga Champions 2012

Era juara di ajang Liga Champions dimulai Chelsea pada musim 2011-12. Manajer yang sukses adalah manajer sementara, Roberto Di Matteo, yang menggantikan Andre Villas-Boas pada 4 Maret 2012.

Di Matteo menjadi manajer pertama Chelsea yang sukses menjadikan klub itu juara di Eropa. Sayangnya, pada musim berikut, saat sudah dijadikan manajer permanen, Di Matteo dipecat pada 21 November 2012.

Di Matteo dipecat setelah Chelsea kalah 0-3 dari Juventus di Liga Champion. Chelsea, juara bertahan, harus tersingkir di fase grup Liga Champion.


Rafael Benitez (2012-2013)

Trofi: Liga Europa 2013

Menggantikan Roberto Di Matteo pada November 2012, Benitez juga bisa membawa Chelsea sebagai juara di Eropa, yaitu Liga Europa.

Sebenarnya, Chelsea bisa saja menjadi juara Piala Dunia Antarklub bersama Benitez, namun The Blues kalah di final dari klub Brasil, Corinthians.

Benitez bukan pelatih yang populer di mata pendukung Chelsea, karena asosiasinya dengan Liverpool. Akan tetapi, pada akhir musim, setelah Chelsea bisa menjadi juara lagi di Eropa, pandangan suporter pun berubah.

Antonio Conte (2016-2018)

Trofi: Premier League 2017, Piala FA 2018

Apa yang terjadi seandainya Chelsea memastikan lolos ke Liga Champion pada akhir musim 2017-18, bukannya berada di posisi kelima Premier League. Bisa jadi, Antonio Conte akan melanjutkan kerjanya pada musim ketiga di klub itu, dan Chelsea tidak harus mengeluarkan kompensasi sebanyak 26,6 juta untuk Conte yang dipecat.


Maurizio Sarri (2018-19)

Trofi: Liga Europa 2019

Hanya satu musim dan setelah itu Maurizio Sarri pulang ke tanah leluhur di Italia. Ia meninggalkan Chelsea karena menerima tawaran Juventus. Selain itu, ia juga ingin tinggal lebih dekat dengan kedua orang tuanya.

Thomas Tuchel (2021-...)

Trofi: Liga Champions 2021, Piala Super Eropa 2021, Piala Dunia Antarklub 2021

Manajer pertama Chelsea yang menjadikan klub itu berstatus juara dunia dengan menjadi juara Piala Dunia Antarklub. Trofi itu menjadi trofi ke-21 yang diraih Chelsea selama dimiliki oleh Roman Abramovich.

Tuchel punya kesempatan lagi untuk menambah trofi. Chelsea akan menghadapi Liverpool di final Piala Liga, pada 27 Februari 2022. Patut dinanti apakah itu akan menjadi trofi ke-22 untuk Abramovich.

===

Itulah delapan manajer Chelsea yang direkrut pada masa kepemilikan Abramovich, delapan orang yang telah menghadirkan 21 trofi ke markas Chelsea, Stamford Bridge.

Satu hal. Delapan manajer bertrofi itu memiliki satu kesamaan: Semuanya adalah manajer asing, non-Inggris.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun