Confederation of Africa Football merasa perlu untuk memamerkan talenta sepak bola mereka dengan membuat dua turnamen berskala kontinen. Ada Piala Afrika CAN, atau sama dengan AFCON, yang kontennya bermuatan internasional. Lalu, ada Piala Afrika CHAN yang kontennya bermuatan lokal.
Sejak 1957, ada AFCON (Africa Cup of Nations), atau CAN (Coupe d'Afrique des Nations), yang menampilkan semua bintang Afrika, yang sebagian besar bermain di benua lain (Baca: Eropa).
Lalu, mulai 2009, CAF, dengan dukungan FIFA, menggelar African Nations Championship atau Championnat d'Afrique des Nations alias CHAN. Berbeda dengan CAN, maka CHAN hanya menampilkan pemain-pemain Afrika yang bermain di liga lokal.
Jadi, misalnya tim nasional Aljazair. Maka, pemain-pemainnya harus bermain di Liga Aljazair dan tidak di liga negara lain, meski masih di Afrika. Jadi, isi tim nasional akan murni mereka yang bermain di liga lokal masing-masing tim nasional.
Namun, aturan konten lokal itu tidak berlaku untuk pelatih. Tiap tim nasional peserta CHAN boleh saja ditangani oleh pelatih asing.
Menurut situs Total Energies, CAF berharap CHAN bisa mengembangkan liga-liga Afrika. Selain itu juga CHAN juga merupakan jalan untuk menggairahkan lagi kompetisi nasional, yang dinilai semakin lemah, karena ditinggalkan banyak bintangnya yang lebih memilih untuk bermain di luar negeri.
Turnamen CHAN diatur agar bergulir tiap dua tahun. Turnamen pertama digelar di Pantai Gading pada 2009, kemudian pada 2011. Namun, pada edisi ketiga, CHAN digelar pada tahun genap, agar tidak bertabrakan dengan CAN. Sehingga, edisi ketiga CHAN digelar pada 2014. Sejak edisi itu pula, menurut AFP Online, CHAN sudah diakui FIFA sebagai turnamen tim nasional senior.
Pengecualian untuk CHAN 2020. Namanya tetap memakai 2020, namun edisi itu digelar pada 16 Januari-7 Februari 2021 di Kamerun. Rencana gelaran semula adalah 4-25 April 2020, namun harus diundur gara-gara pandemi Covid-19.
Untuk negara peserta, CHAN diikuti oleh 16 tim nasional yang dibagi dalam empat grup. Pengecualian untuk edisi 2009, yang hanya diikuti oleh delapan negara.
Maroko dan Republik Demokratik Kongo menjadi negara dengan perolehan juara terbanyak, dengan masing-masing dua kali. Pasukan Singa Atlas Maroko menjadi juara pada CHAN 2018 dan 2020, sedangkan RD Kongo menjadi juara pada 2009 dan 2016.
Untuk CHAN 2022, Aljazair sudah bersiap menjadi tuan rumah. Jadwal penyelenggaraannya pun sudah diundur menjadi Januari 2023. Jadwal asli adalah 10 Juli hingga 1 Agustus 2022. Namun, pada 10 September 2020, CAF mengumumkan pengunduran waktu turnamen, menyusul mundurnya CHAN 2020 dan AFCON 2021 akibat Covid-19.
Semoga tidak ada perubahan jadwal lagi. Well, meski berubah lagi jadwalnya, tidak akan ada klub-klub Eropa yang direpotkan, bukan?
Para juara dan runner-up Piala Afrika CHAN
2009
- Juara: Republik Demokratik Kongo
- Runner-up: Ghana
2011
- Juara: Tunisia
- Runner-up: Angola
2014
- Juara: Libya
- Runner-up: Ghana
2016
- Juara: Republik Demokratik Kongo
- Runner-up: Mali
2018
- Juara: Maroko
- Runner-up: Nigeria
2020
- Juara: Maroko
- Runner-up: Mali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H