Nah, ketika cuaca dingin, biasanya karena disebabkan sinar matahari yang berkurang, sehingga siang hari akan cenderung gelap, akan menyebabkan hormon melatonin terlepas bahkan pada saat belum saatnya tidur. Hormon itu memberi tahu tubuh kita saat untuk mempersiapkan diri untuk tidur. Demikian menurut uraian Men's Journal.
Saat cuaca lebih hangat, saat malam hari tiba, tubuh akan memproduksi banyak melatonin, memberi sinyal saatnya untuk tidur.Â
Namun, pada cuaca dingin, di mana sinar matahari kadang tak tampak sepanjang hari, maka melatonin terpicu untuk muncul sebelum saatnya. Itulah yang membuat kita jadi mengantuk dan sangat ingin berbaring, meski saat itu masih siang.
Sedikit banyak, cuaca dingin justru mengganggu pola tidur kita. Belum saatnya tidur, namun kita sudah ingin tidur, lalu kesulitan untuk bangun pada pagi hari. Siapa sih yang ingin meninggalkan selimut pada pagi yang hari yang sejuk?
Yah, untung saja, kita bukan hewan, yang tidak bisa menahan diri untuk mengikuti kehendak alam. Meski undangan untuk berbaring sangat besar, rasanya tidak elok juga kalau kita hanya tiduran siang dan malam. Tapi, kalau memang ingin dan memungkinkan, ya monggo saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H