Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Sydney van Hooijdonk, Putra Pierre

6 Oktober 2021   12:13 Diperbarui: 6 Oktober 2021   12:54 3210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sydney van Hooijdonk pindah ke Bologna dengan gratis dari NAC Breda awal musim ini. (Sumber: Kickest Online)

Ibu Sydney, Corine Wielaard, jelas juga mendukung karier putranya, namun tidak dalam kapasitas seperti yang dilakukan ibu Pierre. Semua yang berurusan dengan sepak bola Sydney dilakukan oleh ayahnya.

Setelah mentas dari NAC U-17 dan U-19, Sydney melakukan debut sebagai pemain pro NAC pada 5 Oktober 2018 saat menghadapi FC Utrecht. Ketika itu, usianya 18 tahun.

Lalu, pada 3 Juli 2021, Sydney van Hooijdonk resmi meninggalkan Belanda untuk bermain di Italia. Bologna mendapatkannya secara gratis dari NAC.

Hingga 3 Oktober lalu, Sydney baru bermain dua kali di Serie A dan satu kali di Coppa Italia, total penampilan selama 30 menit. Penampilan lainnya lebih banyak dihabiskan sebagai penghangat bangku cadangan.

Nama Sydney van Hooijdonk memang belum segemerlap nama ayahnya, yang langsung menjadi favorit penonton ketika ia bermain di Celtic dan Nottingham Forest.

Sydney memiliki cetak biru ayahnya. Mereka sama-sama bermain sebagai striker. Sydney juga bertubuh jangkung, dengan tinggi 190 cm. Bahkan, menurut Pierre, permainan anaknya itu juga mirip dengan dirinya.

“Tekniknya ketika melakukan tendangan bebas persis sama seperti yang saya lakukan. Lucu juga ketika melihatnya melakukan itu. Dia sudah memoles keahliannya itu sejak masih anak-anak. Saya selalu berpegang lebih baik memiliki keahlian yang benar-benar bagus dalam satu atau dua hal, ketimbang bisa melakukan semuanya, namun hanya rata-rata,” kata Van Hooijdonk senior, seperti dikutip dari BN De Stem Online.

Pierre juga mengatakan bahwa karier anaknya masih panjang dengan usia yang masih muda. Pierre sangat paham dengan kemampuan putranya, sebab ia juga melatih Sydney di tim junior NAC. Dan, Pierre tidak memberi kemudahan untuk putranya, justru ia melatihnya dengan keras dan disiplin.

“Mungkin saja saya bisa maklum ketika melatih pemain lain, namun tidak dengan Sydney. Sebab, saya tahu bakat seperti apa yang dimilikinya,” kata Van Hooijdonk senior.

Bahkan, ketika sedang berlibur, Pierre selalu mengingatkan putranya untuk tetap berlatih di gym, supaya tubuhnya tetap fit saat kembali dari liburan.

Sydney tidak keberatan dengan kepelatihan ayahnya. Sebab, ayahnya selalu memberinya pilihan. Yang penting, Sydney harus punya kemauan untuk bermain bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun