Bisa juga dengan menerapkan metode efisiensi air, dimana sawah tidak selalu digenangi air. Petani Bugis jaman dahulu membuat sebuah kolam di pinggir sawah untuk melihat apakah di bawah tanah masih terdapat air. Jika kolom masih terisi air maka itu berarti masih terdapat cadangan air di bawah tanah yang bisa dihisap oleh akar padi sehingga sawah tidak perlu digenangi air. Dengan begitu, petani yang jauh dari sumber air juga tidak akan kekurangan air, terlebih pada musim kemarau.
Terkait perubahan iklim yang juga mempegaruhi pertumbuhan dan perkembangan OPT dan bahkan mulai munculnya OPT baru maka petani juga dapat berpartisipasi, lagi-lagi kembali ke alam dengan menggunakan pestisida hayati. Maka dengan memanfaatkan kalender tanam terpadu dinamik dan kembali ke cara bercocok tanam organik, maka petani akan mampu beradaptasi dengan perubahan iklim.
--- oOo ---
@Pinrang, 01032013 IRSYAM SYAM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H