.
[caption id="attachment_213420" align="aligncenter" width="495" caption="Tongkonan Tua"]
Belakangan, beberapa Tongkonan dan lumbung dibangun dengan konstruksi bangunan modern. Jika mata melihat sepintas, memang tak banyak yang berubah, tapi jika dipelototi lebih tajam. Mulai dari dasar Tongkonan yang dipondasi menggunakan batu gunung, kemudian tiang dan dinding beserta ukirannya yang disemen. Pun demikian dengan lumbung, tiang penyangganya dicor, tempat duduk yang dulunya papan kayu kini telah ditehel.
Yang paling mencolok, tentulah pada bagian atap. Atap yang dulunya terbuat dari bambu lalu ditutupi daun rumbia, kini diganti dengan seng yang dicat warna kuning sehingga tampilannya menyerupai bambu. Atap lalu ditutupi seng aluminium berwarna merah. Pada satu sisi, perubahan tongkonan jelas akan membuat tongkonan lebih kuat dan kokoh. Tapi pada sisi yang lain, Tongkonan akan kehilangan eksotismenya. Sebutlah atap, boleh jadi ke depan kita tidak akan lagi menemui tumbuhan hijaun di atap Tongkonan, karena seng bukan media tumbuh yang baik.
@Pinrang, 20092012
Kolaborasi Weekly Photo Challenge - 21
Irsyam Syam-Reni Purnama aka. Uleng Tepu
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H