Berkebun di Halaman Rumah-pun Dapat Membuat Anda Lebih Sehat
Tidak satu jalan ke Roma, begitu juga dengan  kesehatan kita. Banyak jalan yang bisa ditempuh menuju sehat yang kita inginkan. Tapi, yang  jelas, tidak ada jalan tol, jalan pintas agar kita tetap sehat, semua dimulai dengan hal-hal Kecil. Dan, sehat tidak hanya dilihat dari kondisi fisik, mental, sosial anda yang tidak bermasalah sekarang, tetapi juga dari kebiasaan sehari-hari yang kita lakukan.
Berkebun adalah salah satu jalan menuju sehat yang kita cita-citakan. Berkebun di sini tidak harus kita menjadi seorang profesional di ladang luas yang sebagian waktu kita  habis di sana. Bercocok tanam di pekarangan rumah terbatas sebagai hobi saja akan mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan kita. Berkebun tidak hanya berpengaruh kepada kesehatan mental, sosial, tetapi juga kesehatan fisik kita.
Penasaran dengan manfaat berkebun, apalagi selama pandemi  Covid-19 ini, saya  mulai belajar seluk beluk bertanam sayuran ala hidroponik yang sederhana dan mudah dilakukan sendiri.
Saya mulai  dengan sistem wick, apa arti "Wick" di sini saya tidak paham. Tetapi yang jelas,  satu paket hidroponik sistem "Wick" ini terdiri satu nampan, penutup nampan, net pot dengan kain flanel, bibit sayuran, nutrisi, dan media tanam yang dikenal dengan nama "rockwool"
Setelah memahami cara menyemai, cara menyampur nutrisi, menentukan kekentalan nutrisi cairan dan pindah tanam ke sistem Wick, kemudian saya membeli paket menanam hidroponik yang dikenal dengan sistem NFT.
Dan, yang pertama-tama saya semai dan tanam adalah bayam hijau, dan kangkung. Kata penggemar hidroponik harus mulai dengan yang mudah tumbuh dan perawatan juga lebih mudah. Alhamdulillah, bayam dan kankungnya tumbuh bagus, dan setelah minggu ke 3 atau empat saya sudah bisa memanenya. Sayur yang hijau, segar, tidak tercemar pestisida, setelah diolah, rasanya juga beda sekali dengan yang biasanya dibeli, lebih manis dan lembut. Ada kepuasan sendiri waktu pertama kali memanennya.
Karena sudah ada pengalaman  dengan sistem Wick, kemudian saya mencoba beralih ke sistem NFT. Pada dasarnya sama saja, bedanya, kalau pada sistem Wick, nutrisi dan air dalam nampan tidak dialirkan, sedang kan pada NFT dialirkan dengan mesin sepanjang pipa paralon yang sudah dipasang net pot.
Jenis sayur yang pertama saya semai untuk sistem NFT ini adalah bayam merah dan sawi. Hasilnya cukup bagus, untuk 40 lobang net pot, cukuplah untuk bahan sayur empat sampai kali makan. Dan, yang penting bagi saya adalah kepuasan tersendiri yang saya rasakan mulai dari proses penyemaian, penanaman, melihat perkembangannya dari ke hari sampai masa panen. Dan, bagi saya semua bahkan bisa lebih baik dari obat yang saya minum.
Kemudian, setelah berhasil menanam bayam merah dan sawi, saya coba menyemai red leaf lettuce atau kayla red salad. Alhamdulillah hasilnya bagus sekali, pertumbuhannya juga sama. Selada dengan warna hijau dan coklat kemerahan ini sudah bisa saya panen. Tapi, karena penampilannya kelihatan bagus, saya biarkan dulu. Dan, setiap pagi saya ambil lima sampai tujuh helai daun, dibuat juis dengan sedikit ditambahkan air lemon dan madu..., hmmm, enak dan seger. Selada jenis ini kandungan nutrisinya seperti  vitamin, mineral, fiber, termasuk anti oksidannya yang tinggi. Dari kebiasaan minum juis sayur ini saja, sayur yang seger, tanpa pestisida, diolah sendiri manfaat kesehatannya sudah tidak diragukan lagi.
Disamping itu, berkebun sudah lama digunakan sebagai salah satu terapi okupasi pasien gangguan jiwa dan stress. Ingat dulu waktu masih jadi dokter muda (Coass) di FK UGM, di rumah sakit jiwa lali jiwo, Pakem, ada lahan khusus untuk bercocok tanam bagi pasien jiwa yang dirawat.