Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bohong tentang Keluhan Sakit kepada Dokter, Apakah Perlu?

30 Januari 2018   09:38 Diperbarui: 30 Januari 2018   11:45 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: http://theoshaconnection.com

Pengalaman saya, cukup banyak. Penelitian yang pernah dilakukan oleh WbMed 2014 juga menunjukkan hal yang sama. Sebanyak 38 persen pasien tidak memberikan informasi yang benar atau bohong kepada dokternya, Ada sekitar 32 persen bohong mengenai diet dan olahraga yang direkomendasikan. Lainnya, 22 persen bohong mengenai rokok, 17 persen tentang seks, 16 persen tentang konsumsi alkohol, dan 12 persen mengenai pemakaian obat-obat terlarang.

Dan, "siapa yang suka berbohong kepada dokter?"

Ternyata mereka yang sering bohong itu adalah yang masih berusia muda,  24-34 tahun.  Mereka cenderung bohong menyangkut hal obat-obat terlarang, rokok, hubungan seksual dibandingkan denga yang berusia lebih dari 55 tahun.

Kemudian, "Mengapa seorang pasien berbohong kepada dokter yang merawatnya?"

Saya tidak tahu dengan pasti, tapi menurut beberapa penulis bisa karena malu, tidak ingin disalahkan, tidak ingin mengecewakan dokternya, ingin melindungi privasinya, takut diketahui orang atau keluarganya, dan sebagainya.

Sayangnya, bohong kepada dokter bukan tanpa konsekuensi, dapat berpengaruh terhadap proses penyembuhan pasien, tindakan yang tidak perlu, bahkan bisa berakibat fatal.

Satu contoh saja, seorang penderita diabetes melitus yang mendapatkan terapi insulin, dia mengurangi dosisnya, tapi tidak mengakui. Dosis yang kemudian dinaikkan oleh dokter yang merawat dapat menyebabkan hipoglikemia. Anda tidak olahraga atau mematuhi diet, tapi mengaku ya, lalu dokter menaikkan dosis obat, anda kemudian diet, olahraga lagi,  kemungkinan anda mengalami komplikasi hipoglikemia jadi besar. Banyak obat yang berinteraksi dengan obat lain,

Jadi, sebagai pasien anda tidak perlu bohong kepada dokter. Informasi yang anda berikan penting dalam proses pelayanan dan kesehatan anda. Dokter akan menjaga kerahasiaan anda, itu sumpah dokter. Dan, informasi yang tidak jujur akan merugikan anda sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun