Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bohong tentang Keluhan Sakit kepada Dokter, Apakah Perlu?

30 Januari 2018   09:38 Diperbarui: 30 Januari 2018   11:45 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: http://theoshaconnection.com

Seorang remaja  yang didampingi Ibunya suatu ketika datang ke ruang praktik saya dengan keluhan mual, muntah, lemas, tidak ada nafsu makan. Keluhan terutama dirasakan pagi hari. Persangkaan saya awalnya keluhan ini adalah karena gangguan lambung. Tetapi, setelah pemeriksaan lebih lanjut, dugaan atau asumsi saya jauh dari itu.

Pada pemeriksaan fisik saya lihat ada tanda-tanda yang khas untuk kehamilan, fundus uteri (rahim) juga teraba membesar. Hhmmm, Agak ragu dan setengah berbisik saya kemudian bertanya," Apakah dia sudah berkeluarga? 

"Belum," jawabnya juga agak pelan dan ragu. 

"Lalu, apa anda terlambat datang bulan?"

"Ya," ujarnya sambil mengangguk dengan wajah agak pucat.

Ketika saya tanya,  "Apa anda sudah pernah berhubungan?"

Dia menjawab tidak pernah 

"Tidak pernah, kok anda bisa terlambat datang bulan dan kelihatannya anda hamil?"

"Haaah, masak dokter?" ujarnya seperti tidak percaya.

Akhirnya, pasien saya rujuk ke dokter spelsilis kandungan yang praktik di sebelah kamar saya. Dari hasil USG yang dilakukannya pasien memang hamil.

Cukup sering saya menerima  kasus seperti di atas, pasien tidak mengaku bahwa pernah berhubungan sementara dia jelas hamil. Dengan kata lain pasien bohong, sayangnya bohongnya pasien pada kasus ini tidak masuk akal dan seorang dokter tidak akan mudah percaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun