Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Makan Bersama di Rumah Itu Lebih Sehat

24 Januari 2018   09:21 Diperbarui: 24 Januari 2018   13:50 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Anda pernah bertanya atau menghitung berapa kali Anda makan di rumah dalam sehari sekarang?" Saya yakin sebagian besar kita tidak pernah melakukan itu. Mengapa? Karena kita sudah menganggap bahwa itu kegiatan rutin yang tidak perlu dipertanyakan. Atau barangkali kita menganggap  untuk apa juga, mau makan di rumah, di luar apa bedanya. Yang penting makan dan makan di luar sebagian besar kita menganggap lebih enak

Nah, ternyata kebiasaan makan  di rumah, tentu saja dengan makanan yang di masak di dapur sendiri lebih sehat daripada makan di luar.  Kenapa kok begitu? Kalau ada yang bertanya. 

Jawabannya, dengan logika sederhana saja, bahwa makan di rumah, makanan yang kita olah sendiri, dari sumber bahan baku saja, sampai kepada bumbu-bumbu yang kita masukan apakah itu garam, gula, penyedap, atau bumbu lain kita tahu apa dan berapa yang kita gunakan. Kita juga tahu apakah sayur, daging, ikan, ayam yang diolah itu masih segar, sudah bersih atau sebaliknya,  bahan-bahan yang sudah tidak layak lagi dikonsumsi

Lalu, bandingkan dengan makan di luar, Kita semua buta dengan apa yang disajikan di atas piring kita. Mulai dari bahan bakunya entah baru atau tidak, penyimpananya, proses membersihkannya, apalagi dalam mengolah dan bumbu-bumbu yang dimasukkan ke dalamnya. Oh, barangkali itu tidak penting, mungkin ada yang berpikir seperti itu, yang penting enak. 

Nah, itu lah masalahnya, yang penting enak. Enak atau tidak enak menjadi faktor penting penentu pilihan mau makan apa dan di mana kita di luar. Tapi tahu kah Anda bahwa enak tidak enaknya suatu makanan itu, disamping bahan dasarnya,  mengolahnya, bumbu dasarnya, yang lebih menentukan itu sebenarnya adalah berapa banyak garam, gula, lemak, penyedap yang ada di dalamnya.

Kemudian, apa hubungannya dengan kesehatan Anda, atau Anda pernah berpikir bahwa makan di luar, akan mempengaruhi kesehatan Anda? Jawabannya, ya, pasti ada, karena apa yang masuk ke dalam mulut kita akan menjadi penentu kesehatan kita. Karena kita tidak dapat mengontrolnya, mengendalikan dengan apa yang disajikan, kita juga tidak dapat mengendalikan apa yang masuk ke dalam mulut kita. 

Dari empat bahan dasar bumbu yang membuat enaknya suatu makanan saja seperti garam, gula, lemak, penyedap, akan berpengaruh terhadap kesehatan Anda. 

Seperti diketahui, bahwa bahan-bahan ini bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menjadi biang keladi atau paling tidak menjadi faktor risiko penyakit kronis degeneratif seperti hipertensi, diabetes mellitus, jantung, stroke, bahkan keganasan. Jadi, kalau Anda seorang penderita hipertensi, jantung, diabetes, ginjal, Anda harus ekstra hati-hati dengan kebiasaan makan di luar ini.

Dan, disamping tidak dapat mengendalikan apa yang disajikan ke dalam piring kita, terutama waktu mengolahnya, jumlah yang disajikan juga  begitu. Kita cendrung memilih porsi yang lebih besar apalagi dengan harga khusus yang kita anggap lebjh murah. 

Sehubungan dengan ini, penelitian yang pernah dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa mereka yang sering  memasak dan makan malam di rumah mengonsumsi lebih sedikit kalori dibandingkan dengan mereka yang kebanyakan makan di luar. Secara sederhana, makan di luar mendorong kita makan lebih banyak dan tidak terkontrol. 

Akibatnya, dapat menjadi salah satu faktor risiko penyebab kita jadi gemuk. Kecendrungan makan di luar dengan mengonsumsi minuman mengandung soda, juis, minuman mengandung gula atau pemanis buatan lainnya. Penelitian mperlihatakan bahwa mengonsumsi minuman dengan kadar gula yang tinggi berhububgan kuat dengan peningkatan berat badan.

Selain itu, makan di luar mengurangi kesempatan keluarga makan bersama dalam satu meja di rumah. Makan bersama adalah kesempatan baik seluruh keluarga untuk  bersosialisasi, bercengkrama, berinteraksi, dan kesempatan  baik untuk  memberi contoh makan yang sehat dalam keluarga. 

Saya ingat kebiasaan kami dulu, makan pagi dan malam hampir selalu dilakukan bersama, bahkan Bapak dan Ibu Saya tidak akan mulai makan sebelum kami berkumpul semua. 

Makan bersama ini kesempatan bagi orangtua saya untuk mendidik, memberi contoh mulai dari bagaimana duduk yang benar waktu makan, bagaimana cara menyuap, minum, mengunyah sampai pada etika mengambil lauk pauk. Dan, orangtua kami memberi contoh makan yang sehat, yaitu mengonsumsi sayur, tidak buru-buru, dan makan tidak berlebihan.

Lalu, sehubungan dengan ini, saya pernah membaca penelitian bahwa makan di luar ada kecendrungan  mengonsumsi sayuran dan buah-buahan lebih sedikit daripada makan di rumah. 

Dari aspek lain penelitian memperlihatkan bahwa anak-anak yang secara teratur makan bersama  dengan orangtuanya di rumah akan mempunyai reputasi belajar lebih baik, hubungan yang lebih sehat, dan lebih jarang berbuat masalah. 

Lebih sedikit minum alkohol, meokok dan mengisap marijuana.  Makan malam bersama keluarga secara teratur mencegah wanita dari bulimia, anoreksia, dan minum obat-obat an untuk diet. Dan, seperti  disinggung di atas makan di Rumah mengurangi risiko anak obesitas.

Dan juga, makan di rumah, terutama bagi anak-anak yang masih sekolah, sarapan pagi adalah suatu keharusan. Sarapan pagi akan mencegah dan mengurangi anak-jajan diluar, mengonsumsi makanan yang tidak sehat, tinggi kalori rendah nutrirsi seperti junk food yang akan meningkatkan risiko anak menjadi gemuk atau obes dengan segala akibatnya.

Karena itu, perbanyaklah makan bersama dengan keluarga di rumah, dapur anda harus sering berasap. Mudah-mudahan anda lebih sehat, hubungan keluarga juga semakin baik dan harmonis. Sayangnya kita sekarang semakin jarang makan bersama satu meja di rumah. Dan, kalau makan di rumah lebih sering sendiri dan sambil main gadget, komputer, atau nonton TV

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun