[caption caption="Sumber: walking.about.com"][/caption]Suatu siang saya berjalan kaki ke lokasi ATM yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal saya. Barangkali hanya sekitar 200-300 meter. Hari memang agak panas daripada biasanya. Dan, setelah berjalan beberapa langkah, peluh sedikit demi sedikit mulai merembes keluar membasahi baju saya
Menjelang sampai di lokasi ATM, seseorang menegur saya, barangkali pasien saya, "Kok jalan dokter?" Seperti bertanya dan juga kelihatannya agak heran. "Diantar ya?" sambungnya kemudian.
"Ngak usah, hanya ke ATM," jawab saya sambil menunjuk ke arah ATM yang memang berjarak beberapa meter saja.
Kemudian, waktu kembali dari ATM, kira-kira hanya 100 meter menjelang sampai di kediaman saya, beberapa kali saya mendapat sapaan yang bernada sama dari tukang ojek, becak, bahkan mereka yang barangkali mengenal saya. Tentu saja saya tidak tahu persis apa yang terlintas di pikiran mereka waktu melihat saya berjalan kaki siang hari seperti itu. Mungkin ada yang berpikir, "Kasihan dokter ini, kok maunya jalan, ngak naik motor, mobil, kan ada mobil juga, atau barangkali ada juga yang berasumsi, untuk apa punya duit. Kok pelit sekali?" Hehehhe
Nah, saya singgung sedikit ilustrasi yang sering saya alami itu, ingin menunjukkan, bahwa di kota kecil tempat saya bernaustatin saja, jalan kaki sudah dianggap aneh. Bahkan, di kampung-kampung kecendrungannya saya lihat juga begitu. Ke tempat tujuan yang hanya berjarak beberapa ratus meter saja orang kebanyakan menggunakan kendaraan bermotor. Coba lihat saja tumpukan kendaraan bermotor di pasar tradisional, masjid, sekolah yang tidak jauh dari rumah. Ini sangat berlawanan dengan yang terjadi di negara maju, seperti Jepang, Australia, Eropa. Trotoar dipenuhi oleh mereka yang berjalan kaki.
Dari aspek kesehatan, kecenderungan selalu menggunakan kendaraan bermotor, atau jarang berjalan, ini ternyata ada konsekuensinya. Total jumlah langkah yang kita ayunkan setiap hari itu mencerminkan aktivitas fisik kita sehari-hari. Aktivitas fisik seperti diketahui berkaitan dengan kesehatan. Pada prinsipnya, semakin banyak kita bejalan, melangkah, maka semakin sehatlah kita, begitu pun sebaliknya. Bahkan, saya pernah membaca suatu tulisan yang menyitir bahwa, jumlah, kecepatan berjalan itu mencerminkan berapa lama kita akan hidup. Saya pikir memang ada juga benarnya, semakin lambat seseorang berjalan, semakin dekat liang kuburnya
Sehubungan dengan itu, ada penelitian yang membandingkan rata-rata jumlah langkah penduduk Australia dengan Amerika Serikat. Penduduk Australia ternyata berjalan rata-rata 9695 langkah setiap hari. Hampir dua kali lipat penduduk Amerika Serikat yang hanya 5117 langkah. Hal ini, menurut para ahli, salah satunya sebagai penyebab tingginya angka obesitas di sana dibanding Australia dengan bermacam resikonya.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa bila kita berolahraga saja 30 menit sehari seperti yang direkomendasikan, tanpa diikuti aktivitas fisik yang cukup, atau Anda banyak duduk, manfaat olahraga itu tidak banyak bermakna. Sehingga meningkatkan aktivitas dengan berjalan adalah penting sekali
Lalu, Berapa Jauh Kita Berjalan, atau Sebaiknya Melangkah Setiap Hari?
Walaupun tidak ada jawaban yang pasti, pada dasarnya semakin banyak adalah semakin baik untuk kesehatan. Bila kita hanya berjalan atau melangkah kurang dari 5.500 langkah sehari dikatakan sebagai gaya hidup santai. Gaya hidup santai ini berkaitan dengan faktor risiko penting penyakit kronis tidak menular seperti obesitas, diabetes, hipertensi, jantung, stroke, dementia, arthritis, dan bahkan beberapa keganasan tertentu.
Dari studi terakhir, berjalan sekitar 10.000 ribu langkah per hari adalah target aktivitas yang dianjurkan. Sepuluh ribu langkah ini kira-kira sama dengan 8 Km berjalan kaki. CDC merekomendasikan berapa langkah kita berjalan per hari ini tergantung pada usia kita. Anak-anak, usia remaja dianjurkan lebih dari 10.000 langkah. Usia20-65 tahun di atas 7000 langkah.
Target berjalan 10.000 langkah ini, di samping berhubungan dengan efek proteksi yang bermakna terhadap risiko penyakit kronis tidak menular yang menjadi pembunuh kita sekarang--obesitas, hipertensi, stroke, jantung, bahkan keganasan-- juga lebih memudahkan kita mengingatnya, dan menjadi patokan memotivasi kita agar bergerak lebih aktif. Seperti komentar seorang konsultan olahraga dan kesehatan, Mike Loosemore dari Institute of Sport, Exercise and Health, University College Londo,n setiap peningkatan aktivitas fisik, olahraga akan memperbaiki kesehatan Anda.
Nah, sekarang berapa langkah kita berjalan setiap hari? Saya yakin sebagian besar dari kita tidak pernah menghitungnya. Barangkali karena menganggap itu tidak penting. Padahal jumlah langkah yang Anda ayunkan, panjang jalan yang ditapaki berkaitan erat dengan aktivitas fisik Anda, dan aktivitas fisik ini sangat menentukan kesehatan Anda.
Sehubungan dengan itu, saya pernah menghitungnya dengan pedometer. Rerata saya melangkah hanya sekitar 4.000 langkah per hari, dan baru tercapai seperti yang direkomendasikan kira-kira 10.000 langkah bila saya olahraga seperti jogging dengan intesitas 100-120 langkah per menit selama 40 menit setiap hari. Bayangkan, kalau tanpa olahraga itu, hanya sekitar 4000 langkah, masuk dalam gaya hidup santai, dengan segala risikonya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H