Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Wisatawan Tua Ini Tetap Sehat?

1 Maret 2016   19:09 Diperbarui: 1 Maret 2016   20:02 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Hari masih gelap saat saya bangun pagi, saya lihat jarum jam menunjukkan 4.30 waktu Bali. Waktu Saya melongok ke luar dari balkon sebuah hotel tempat saya menginap belum ada nampak aktivitas di loby dan kolam renang yang juga tidak jauh dari lobi itu.

Kemudian, selesai menunaikan shalat subuh dan hari agak terang, saya dan Istri turun ke bawah. Dengan berjalan kaki kami menuju pantai kuta yang tidak jauh dari hotel. Sampai di pantai yang cukup terkenal itu, Saya lihat pengunjungnya masih sepi, terlihat beberapa wisatwan asing dengan pakaian ala primitif yang sedang berlalu lalang di sana. Ada yang berjalan santai, jogging, berlari, Dan bahkan ada juga yang hanya duduk-duduk menatap ke laut, barangkali sedang menikmati indahnya laut pagi itu.

Tidak lama kemudian, waktu saya jogging menyusuri pantai yang cantik itu--sayangnya masih banyak tampak sampah-sampai berserakan di sepanjangnya--dari arah berlawanan dengan saya, saya lihat seorang lelaki tua, sedang berlari cukup cepat. Tampak dia sangat menikmati aktifitasnya itu.

Lalu, cukup lama setelah itu,pada saat saya kembali menuju hotel, kakek yang sama, saya lihat sedang senam sendiri menghadap ke arah laut. Gerakannya kelihatan sangat lincah. teratur, dan fleksibel. Tertarik degannya, setelah dia selesai senam, saya kemudian menghampiri dan menyapanya

Ternyata, wisatawan asing yang berperawakan kecil itu berasal dari Jepang,dan saya kaget ketika dia beritahu, bahwa usianya sudah mencapai 82 tahun. Ooow, 82 tahun, gumam Saya dalam hati setengah tidak percaya. Saya ingat banyak pasien saya dan tetangga saya, belum mencapai umur segitu, jangankan untuk berlari, berjalan saja kebanyakan sudah sulit, jangankan menekuk lutut, membungkukkan badannya, digerakkan sedikit saja mereka sudah mengeluh kaku dan sakit.

Lantas, "apa rahasia kakek ini yang kelihatan sangat sehat, masih sanggup berlari cukup cepat,  dan jauh nampak lebih muda dari usia sebenarnya itu?" ...."Saya berasal dari Okinawa, Jepang, seperti nenek moyang saya dulu, saya sampai sekarang tetap mempertahankan kebiasaan mereka. terutama aktif bergerak seperti yang saya lakukan pagi ini, tidak terpengaruh dengan makan gaya barat yang juga sudah menambah ke sana,  banyak makan buah-buahan-sayuran segar, memilih mengkonsumsi ikan daripada daging, tidak merokok, makan sedikit, mempertahankan berat badan normal, tidak minum alkohol, atau hanya sedikit mengkonsumsi anggur", cerita Bapak tua itu dengan penuh semangat dan bangga. Pantaslah, pikir saya, penduduk Okinawa memang terkenal dengan jumlah para centenarian yang besar, penduduk yang berusia 100 tahun atau lebih. Barangkali Kakek ini salah satu calon centenarian itu.

Nah, kalau kita ingin sehat dan panjang umur, tidak ada salahnya kita belajar memilih kebiasaan-kebiasaan hidup sehat Bpk tua di atas. Terutama, tetap menjaga aktifitas fisik kita setiap hari seiring dengan bertambahnya usia kita yang biasanya cendrung menurun. Saya ingat kata-kata bijak: Use it or You lose it!#irsyalrusad

Kuta, 1-03-2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun