Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pada Penderita Kanker Payudara, Olahraga-pun Bermanfaat

17 Januari 2016   08:38 Diperbarui: 17 Januari 2016   10:48 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Beberapa hari yang lalu, suatu pagi, seperti biasanya, saya olahraga jogging di sebuah lapangan yang tidak jauh dari rumah saya. Sebelum saya mulai, saya lihat di lapangan beberapa orang sudah ada di sana. Ada yang jalan santai, ada yang senam dan ada juga yang jogging. Di antara orang-orang yang sedang berolahroga itu saya lihat seorang Ibu dan kemungkinan anaknya sedang jogging dengan kecepatan yang yang cukup tinggi. Saya yang kebetulan jogging di belakangnya dengan kecepatan 120-150 langkah per menit agak kesulitan mengikutinya.

Lalu, waktu dia istirahat, lebih dari 30 menit kemudian, Saya tidak tahu berapa lama sebelumnya dia sudah berolahraga, agak ragu saya mencoba mendekatinya. "Pagi Pak", sapanya waktu saya mau duduk tidak jauh darinya. "Pagi", jawab Saya. Keragu-raguan Saya hilang melihat wajah Ibu dan anaknya yang kelihatan ramah, sehat dan seger ini. "Ibu tinggal,di dekat sini ?" tanya saya memulai pembicaraan. "Ya, tapi cukup jauh juga". ..."Setiap hari Ibu olahrga begini." saya bertanya lagi karena ingin tahu lebih lanjut. "Ya, boleh dikatakan begitu, saya ditemani anak saya ini, hanya olahraga jalan rutin hampir setiap hari, kalau tidak di sini di tempat lain. Sesekali di car free day di Thamrin" Ceritanya bersemangat

Singkat cerita, Ibu yang sudah berusia 65 tahun dengan 3 orang anak ini, penggemar olahraga jogging sejak 10 tahun lalu. Bermula waktu itu ketika dia didiagnosis menderita kanker payudara. Setelah mengalami terapi operasi, radiasi dan kemoterapi dia sering mengalami lemah, letih, tidak ada nafsu makan, mual, muntah, sering merasakan nyeri, sulit tidur, dan banyak keluhan lain. Cukup lama dia mengalami keadaan seperti itu, dan semakin banyak dia tidur, istirahat keadaannya semakin memberat. Kemudian, sesuai dengan saran dokter dan anaknya sendiri yang sering browsing di Internet bahwa Olahraga dapat membantu mengurangi keluhan- keluhannya, Ibu ini lalu hampir setiap hari jogging. Pertama-tama jogging sehari hanya sekitar 10 menit, sedikit demi sedikit meningkat. Dan semakin lama, karena saya semakin merasakan manfaatnya, capek-capek, pegal, perasaan letih, mual-muntah, stress hilang, sebaliknya perasaan saya jadi nyaman, tidur pun lebih nyenyak, olahraga ini sekarang menjadi kebutuhan Saya. Paling tidak 40-60 menit hampir setiap hari Saya melakukannya. Dan, Alhamdulillah sejak 10 tahun lalu saya pertama kali didiagnosis menderita kanker payudara, sampai sekarang, Saya rasanya semakin sehat, dan menurut dokter yang merawat saya, keadaan saya baik-baik saja. Perut saya yang dulunya buncit, kata dokter, perut saya yang besar itu adalah salah satu faktor resiko kanker payudara, disamping diet dan olahrga ini, sekarang juga tidak seperti dulu lagi, tekanan darah saya juga begitu, sudah terkontrol dengan baik", cerita Ibu itu bersemangat.

Setengah tidak percaya dengan penampilan Ibu itu, yang sudah 10 tahun menderita kanker payudara, tapi kelihatan masih seger, ceria dan bahkan kelihatan lebih muda dari usia sebenarnya. Saya lalu ingat, pernah membaca suatu cerita pengalaman seorang penderita kanker payudara lain. Sebut saja Mrs WT, tinggal di sebuah kota kecil di Amerika Serikat. Pada usia 55 tahun dia juga menderita kanker payudara yang telah mengalami metastase. Akibat penyakit yang dideritanya, terapi yang diberikan serta stress yang dialaminya, Mrs RT seperti kehilangan semangat, gairah hidup, dan lemah. Semakin hari perasan lemah ini semakin berat, Dan dia merasakan dengan banyak tidur, duduk perasaan ini bukan membaik, malah sebaliknya. Lalu, entah apa yang mengispirasinya, kemudian dia memaksakan dirinya mulai aktif bergerak, melakukan aktifitas fisik seperti berjalan,di sekitar blok tempat tinggalnya. Tidak berapa lama kemudian dia jogging beberapa menit dari awalnya yang hanya beberapa kali dalam seminggu, semakin lama semakin sering serta semakin lama juga. Setelah cukup lama jogging dia merasakan perubahan pada fisik dan mentalnya, merasa lebih segar, kuat. Perasaan nyeri yang selama ini sering dirasakannya, tidak percaya diri, stress seperti hilang juga.

Lalu, merasakan perubahan seperti Itu, Mrs RT ini kemudian tidak hanya olahraga jogging, dia mulai latihan lari, berlari setiap hari. Dan, pada usia 70 tahun, bahkan dia mulai mengikuti lomba marathon, lomba marathon ini diikutinya sampai usianya mencapai 80 tahun, beberapa kali dia memenangkanya sesuai kelompok usianya.

Nah, dari tulisan sederhana ini saya ingin memberikan ilustrasi, bahwa, seperti pada penyakit kronis lainnya, pada penderita kanker sekalipun olahraga sangat bermanfaat. Banyak penelitian menunjukkan bahwa perubahan gaya hidup, aktifitas fisik, tidak hanya dapat mencegah kanker payudara,tetapi juga dapat meningkatkan vitalitas, kebugaran, kualitas, harapan hidup, dan mencegah kekambuhan.

Karena itu, walaupun anda menderita kanker payudara, tidak berarti anda harus diam, meratapi penyakit anda. Tetaplah bergerak, lakukan apa saja aktifitas fisik yang dapat anda lakukan. In syaa Allah, seperti apa yang dialami penderita kanker di atas , anda juga akan merasakan besarnya manfaat olahraga.

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun