Mohon tunggu...
Irsyal Rusad
Irsyal Rusad Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Internist, FK UGM

Internist. Tertarik dng bidang Healthy Aging, Healthy Live, Diabetes Mellitus Twitter; @irsyal_dokter

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Banjir Menerjang, Penyakit-pun Menghadang

19 Januari 2014   08:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:41 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13901018621467974649

[caption id="attachment_316814" align="aligncenter" width="646" caption="Admin/Ilustrasi/KOMPAS.com(KURNIA SARI AZIZA)"][/caption]

Hujan tidak pernah salah, hujan itu rachmat dan berkah dari langit yang membawa kehidupan. Hanya saja bila keseimbangan  alam sudah terganggu akibat ulah manusia, maka banjir yang terjadi  bisa menjadi malapetaka. Malapetaka, bencana banjir tidak hanya dilihat dari kerugian materi seperti berapa rumah, bangunan, kendaraan yang hanyut,  rusak. tetapi seharusnya juga diwaspadai ancaman penyakit yang dapat menyerang warganya selama dan sesudah banjir itu.

Diare, disentri, kolera, tipus, leptospirosis adalah beberapa penyakit yang sering menyerang penduduk yang dilanda banjir. Diare, kolera pernah menjadi wabah dan banyak menyebabkan kematian waktu banjir melanda Bangladesh dan India. Leptospirosis, menyebabkan banyak kematian waktu banjir menerjang Philipina, Mumbai, India. Disamping itu, infeksi kulit, apalagi pada penderita diabetes melitus, kontak dengan air yang kotor, tercemar ini meningkatkan resiko infeksi kulit ini.

Penyakit-penyakit di atas, adalah beberapa penyakit yang dikenal dengan water borne diseases, penyakit yang berkembang dan ditularkan melalui air yang tercemar kotoran manusia, hewan, binatang.  Ancaman dan wabah penyakit ini sering terjadi pada saat banjir dan sesudahnya. Penyakit-penyakit terkait banjir ini menyebabkan lebih dari 150 kematian waktu banjir melanda Mumbai, India pada tahun 2005. Kematiannya terutama disebabkan oleh penyakit leptospirosis yang tidak begitu dikenal masyarakat banyak.  Pada hal penyakit ini sangat berbahaya dan bila tidak mendapatkan penanganan yang tepat dapat menyebabkan kematian.

Leptospirosis disebut juga demam banjir, demam lumpur, demam kuning disebabkan oleh leptospira yang biasanya hidup dalam ginjal dan air kemih tikus. Air yang tergenang, yang tercemar dengan bangkai binatang terutama  tikus, dan air kemih tikus yang terinfeksi leptospira ini, bila kemudianan terjadi kontak dengan kulit manusia yang luka  selaput  lendir yang luka atau erosi, maka penularan bisa terjadi. Sepintas, penyakit ini ditandai dengan demam mendadak yang tinggi  bisa menggigil, sakit kepala, nyeri otot, yang khas adalah nyeri otot betis, saking nyerinya penderita tidak bisa berjalan, mual, muntah, diare, kuning, perdarahan pada sklera mata,  dan bila dalam keadaan berat dapat menyebabkan gangguan hati, ginjal, perdarahan spontan, dan, bahkan kematian

Selain itu, infeksi saluran nafas bagian atas, bahkan infeksi paru seperti pnemoni pada mereka yang berusia lanjut sering menyerang. Kurang tidur, cuaca yang dingin, makanan yang tidak memadai dapat menurunkan daya tahan tubuh yang berakibat seseorang menjadi rentan terserang infeksi ini

Tetanus, penyakit serius yang angka kematiannya tinggi dengan tanda khas kejang, mulut seperti terkunci, juga dapat menjadi ancaman pada saat banjir atau setelahnya. Luka karena tertusuk benda tajam yang kotor seperti paku, luka sayat akibat seng dan benda-benda lain yang sering terbawa arus banjir bisa menjadi penyebabnya. Karena itu, anak-anak sebaiknya tidak dibiarkan bermain di arus banjir dan di genangan air. Potensi luka tusuk ini besar sekali terjadi.

Malaria, demam berdarah. Hujan yang berkepanjangan, air yang tergenang adalah tempat berkembang biaknya jentik nyamuk yang dapat menularkan malaria dan demam berdarah.  Sehingga pada daerah endemis malaria, ancaman penyakit ini perlu diwaspadai dan diantisipasi. Demam berdarah juga demikian, genangan air yang ada di  sekitar rumah karenanya harus segera dialirkan.

Penyakit jamur. Jamur akan sangat mudah berkembang di tempat-tempat yang basah dan lembab. Dinding. Lantai, karpet, selimut, pakaian yang basah adalah tempat tumbuh ya jamur apabila tidak segera dikeringkan. Jamur-jamur ini bisa memacu alergi, asthma dan penyakit kulit. Sebab itu, hindari penggunaan material yang basah dan lembab, kemudian segera dijemur, dikeringkan.

Stress, depresi. Banjir yang melanda dapat menyebabkan Stress fisik dan emosional. Melihat derasnya air yang melimpah,  rumah, kendaraan, harta milik yang hanyut, yang terendam, kematian orang di sekitarnya, kelangkaan pangan, suasana di pengungsian yang tidak layak, dapat menjadi beban berat dan  mengakibatkan stress, kelelahan dan bahkan depresi. Stress yang berat dan lama bahkan dapat meningkatkan resiko hipertensi, penyakit kardiovaskuler. Bahkan, Saya dengar ada berita di TV, seseorang tiba-tiba meninggal melihat mobilnya yang mulai terendam dan berusaha memindahkannya.

Lalu, untuk mencegah ancaman penyakit yang terkait banjir ini, beberapa tips di bawah ini mudah-mudahan bermanfaat:

1 Cuci tangan. Cucilah tangan sebersih mungkin dengan anti septik atau sabun sebelum aktifitas makan, minum, menyusui. Kebiasaan mencuci tangan ini mengurangi resiko penyakit diare, disentri, kolera dan bahkan tipus.

2. Air bersih. Pastikan sumber air bersih yang digunakan tidak tercemar air banjir. Sebelum dikonsumsi air harus dimasak sampai mendidih.

3. Makanan. Hindari semua makanan yang telah tercemar air banjir, makanan yang basi. Masak makanan secara sempurna. Lebih baik mengkonsumsi makanan yang diolah sendiri, karena makanan yang dibeli di luar kebersihannya tidak bisa dijamin. Sering terjadi wabah diare setelah mengkonsumsi makanan bukan olahan sendiri. Makanan juga harus dijaga tetap tertutur untuk menghindari kontaminasi oleh lalat.

4. Upayakan anak-anak tidak bermain di air yang deras, tergenang, apalagi tanpa alas kaki yang layak. Kemungkinan mengalami luka, tercemar dengan kotoran manusia, binatang, termasuk air kemih tikus besar sekali. Sebaiknya mereka dimandikan dengan air bersih bila diketahui anak-anak itu bermain di genangan air. Perhatikan kalau ada luka di tubuhnya,terutama tungkainya.

5. Jemur dan keringkan semua material yang terendam air, seperti sofa, karpet. Material yang basah dan lembab ini bisa menjadi tempat tumbuhnya jamur.

6. Bersihkan rumah yang kerendam air, lumpur, gunakan pembersih lantai khusus yang mengandung desinfektan. Bila ada bangkai binatang seperti tikus, jaga jangan sampai kontak langsung dan sebaiknya dikubur. Gunakan juga alas kaki yang dapat menjaga kontak langsung kulit dengan air, lumpur untuk mencegah luka tusuk, penularan infeksi leptospirosis dan sebagainya.

7. Siapkan obat-obat sederhana seperti penurun panas, oralit, obat diare. Minuman jahe yang disedu hangat-hangat, dan konsumsi suplemen vitamin, Insya Allah dapat membuat lebih segar dan daya tahan tubuh meningkat.

Semoga bermanfaat.

Indragiri Hilir, 19-1-14

@irsyal_dokter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun